Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW: Peristiwa Tolikara untuk Permalukan Joko Widodo

perbuatan ini sengaja dilakukan untuk mempermalukan Jokowi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-in IPW: Peristiwa Tolikara untuk Permalukan Joko Widodo
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Presiden RI, Joko Widodo bersama Ibu Negara menghadiri malam pawai takbir 1 Syawal 1436 Hijriah di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (16/5/2015) malam. Pawai takbir menyambut malam Idul Fitri 1436 Hijriah ini dibuka Presiden ditandai dengan pemukulan beduk di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, didampingi Gubernur Zaini Abdullah dan Wali Naggroe Malik Mahmud Al Haytar. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neta S Pane mengatakan kasus pembakaran masjid di KabupatenTolikara, Papua saat umat Islam sedang menjalankan ibadah salat Idul Fitiri merupakan tindakan keji.

Menurut Ketua Presidium Indonesian Police Watch, Neta, tindakan itu semata-mata bukan sekedar masalah pertikaian antar kelompok, tapi ada tujuan lain yang lebih besar yang ingin ditunjukkan para pelaku.

“Lagi salat Idul Fitri, masjid yang sedang digunakan dibakar, ini tindakan keji, tapi IPW melihat ini tidak hanya sekedar pertikaian antara kelompok, tapi lebih dari itu, perbuatan ini sengaja dilakukan untuk mempermalukan Jokowi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu,” ujar Neta kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).

Menurutnya kelompok itu sengaja mengacak-acak Papua karena beberapa alasan. Yang pertama adalah kedekatan Jokowi dengan Papua.

Jokowi merasa dekat yang dibuktikan dengan kedatangan Jokowi beberapa kali ke Papua. Istri Jokowi yang bernama Iriani menurutnya memiliki sejarah juga dengan Papua.

“Bapaknya Iriani adalah salah satu orang yang ikut dalam operasi Mandala dan Iriani dilahirkan ketika bapaknya sedang bertugas di sana, makanya dia dinamakan Iriani, yang diambil dari nama Irian Jaya, nama Papua di era setelah perang kemerdekaan. Pembakaran masjid tentunya akan mempertaruhkan citra Jokowi,” kata Neta.

Tidak cukup itu saja menurut Neta, kejadian di Papua yang berada di Ujung Timur Indonesia ini bertepatan dengan kehadiran Jokowi di Aceh yang terletak di Ujung Barat Indonesia.

Berita Rekomendasi

”Jokowi lagi berada di ujung barat Indonesia, kejadian di ujung timur Indonesia. Jadi ini bukan masalah keamanan tapi ada kelompok yang ingin situasi memanas dengan mempermalukan Jokowi,” katanya.

Dia pun mempertanyakan kenapa BIN dan jajaran Polda Papua tidak bisa mengantisipasi peristiwa ini padahal selama ini BIN memiliki rekord yang baik di Papua.


Neta S Pane

”Tapi kok sekarang kenapa bobol? Padahal surat edaran yang berbau SARA sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Kenapa BIN tidak berkoordinasi dengan Polda sana? Dan kenapa tidak ada reaksi saat surat edaran bermasalah itu keluar?,” ujarnya.

“Atau memang sudah berkoordinasi tapi karena Kapoldanya Irjen (Pol) Yotje Mende sibuk ikut ujian fit and proper test pimpinan KPK jadi lalai dengan tugasnya sebagai kapolda? Dan jadinya seperti meninggalkan tugas? Kalau begini, lebih baik Yotje mundur dari pencalonan pimpinan KPK saja,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas