TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo berencana mengunjungi langsung Kabupaten Tolikara, Papua. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada kerusuhan yang terjadi di sana.

Terlebih, menurut Tjahjo, komunikasi secara langsung akan lebih bermanfaat, mengingat sampai saat ini dirinya hanya menerima laporan dari Ditjen Kesbangpol Kemendagri.

"Saya sedang merencanakan perjalanan ke Kabupaten Tolikara pada Senin atau Selasa minggu depan. Lagi menyesuaikan jadwal pesawatnya, karena ke Tolikara dari Jayapura harus sewa pesawat. Kalau hanya laporan tidak lihat dan dialog langsung di lokasi kurang sreg," Kata Tjahjo kepada wartawan, Minggu (19/7/2015).

Sebelumnya, Mendagri juga telah memerintahkan jajaran Kesbangpol untuk berkoordinasi dengan aparat intelijen di daerah. Selain itu, aparat keamanan melalui Dirjen Kesbangpol Kemendagri akan segera mengeluarkan radiogram sebagai petunjuk-petunjuk kepada jajaran Kesbangpol Daerah seluruh Indonesia. Tjahjo juga menghimbau masyarakat untuk menahan diri.

"Masyarakat tidak perlu emosi terpancing situasi, waspada provokator. Kemendagri yakin aparat keamanaan mampu mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan baik serta mampu meningkatkan koordinasi antar aparat intelejen didaerah dan pusat," ujarnya.

Papua ini termasuk daerah-daerah tertentu yang masuk kategori daerah-daerah sumbu pendek. Menurut mantan Sekjen PDIP itu, perlu ada deteksi dini dari penegak hukum dan intelijen setempat. Kemendagri sendiri yakin pihak-pihak tersebut sudah melakukan deteksi dini dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tenang daalam menjaga stabilitas daerah terpadu.

Insiden pembakaran tempat ibadah di Tolikara itu terjadi Jumat lalu, saat umat muslim sedang menjalankan ibadah shalat Id. Insiden pembakaran tersebut didahului penembakan yang melukai 11 orang.

Hingga saat ini kepolisian masih menyelidiki penyebab insiden tersebut.