Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengurus PBNU Minta Minta Mendagri Tegur Bupati Tolikara

Slamet Effendy meminta pemerintah melalui Kemendagri menegur Bupati Tolikara atas insiden yang terjadi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pengurus PBNU Minta Minta Mendagri Tegur Bupati Tolikara
Kompas/ RADITYA HELABUM
Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah meminta para kader NU di Kabupaten Tolikara, Papua, untuk membantu umat Islam di daerah itu pascakerusuhan saat Idul Fitri, Jumat (17/7/2015).

"Bantuan tersebut bertujuan untuk memulihkan perasaan masyarakat Muslim setempat, terutama dari trauma dan takut, serta membantu dalam proses pemulihan situasi dan kondisi," kata ketika dihubungi di Jakarta, Senin (20/7/2015), seperti dikutip Antara.

Pihaknya tidak akan mengerahkan simpatisan ke lokasi insiden kekerasan massa yang terjadi di Kabupaten Tolikara itu.

"Kami tidak menggerakkan orang untuk ke sana karena di Tolikara sudah ada kader NU yang berasal dari pondok pesantren di Tolikara," katanya.

Terkait upaya mediasi yang akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada Senin (20/7) dan Selasa (21/7), Slamet Effendy meminta pemerintah melalui Kemendagri menegur Bupati Tolikara atas insiden yang terjadi.

Dia berpendapat bahwa seorang bupati seharusnya memiliki tanggung jawab memelihara kerukunan antarumat beragama sebagai fondasi kesatuan bangsa dan negara.

Menurut Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, kerusuhan tersebut disesalkan karena merusak kerukunan yang selama ini dibina, khususnya umat Islam dan Kristen.

Berita Rekomendasi

Dia juga berpendapat bahwa tindakan itu bukan spontanitas, melainkan terencana dari kelompok tertentu yang melarang kegiatan shalat Id. Padahal, tidak ada otoritas apapun yang melarang penyelenggaraannya.

"Sudah jelas dan berdasarkan Pancasila bahwa tidak ada satu daerah pun di Indonesia yang melarang melaksanakan ibadah suatu umat agama," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 1985-1995 itu.

Slamet Effendy juga mengimbau kepada umat muslim di seluruh Indonesia untuk menahan diri dan memberi kepercayaan penuh terhadap aparat keamanan dalam menangani masalah tersebut.

"Ini memang sangat menyakitkan umat Islam, tapi jangan sampai terpancing, apalagi melakukan pembalasan. Jangan sampai kebrutalan dibalas kebrutalan karena agama manapun melarangnya," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas