Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Infrastruktur Air Desa Bisa Atasi Krisis Air

Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan beberapa daerah mengalami kekeringan dan krisis air bersih

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Infrastruktur Air Desa Bisa Atasi Krisis Air
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga antre mengambil air bersih di salah satu sumur dekat Situ Sipatahunan, Kampung Sipatahunan, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7/2015). Sejak musim kemarau, warga RW 05 dan 06 di kampung tersebut terpaksa harus mengambil air bersih di sumur sekitar situ yang jaraknya lebih kurang 500 meter dari tempat tinggal mereka. Hal tersebut dilakukan karena keberadaan air tanah di rumah mereka sudah mengering. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan beberapa daerah mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Kekeringan dibeberapa daerah, menyebabkan banyak petani gagal panen. Disisi lain, banyak desa yang mengalami krisis air bersih.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menegaskan pentingnya membangun infrastruktur air untuk mengatasi berbagai masalah kekeringan yang terjadi di daerah.

"Kedepan, pembangunan infrastruktur harus digiatkan. Pembuatan irigasi untuk distribusi air, hingga pembangunan waduk untuk penampungan air," ujar Menteri Marwan, di Jakarta, Kamis, (30/7/2015).

Menurut Menteri Marwan, dana desa bisa digunakan untuk pengadaan irigasi pedesaan dan pembangunan tempat-tempat penampungan air.

"Pengadaan air ini mohon diperhatikan. Karena, air sebagai sumber kehidupan. Dan desa yang satu dengan desa yang lain, harus saling bekerjasama," ujarnya.

Sejak beberapa bulan terakhir, Menteri Marwan mengaku terus memantau dan melakukan evaluasi terkait dampak kekeringan yang terjadi di beberapa desa di Indonesia.

"Saya selalu minta laporan secara rinci dan detail kepada jajaran kementerian terkait desa-desa yang terkena dampak kekeringan dan mencari tahu solusi untuk mengatasinya,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, menteri Marwan juga terus melakukan koordinasi lintas kementerian untuk mengatasi bencana kekeringan yang terjadi.

"Salah satunya dengan kementerian PU, agar bisa mempercepat pembangunan infrastruktur air seperti irigasi untuk distribusi air, dan juga waduk untuk penampungan air," imbuhnya.

Hingga saat ini, krisis air yang disebabkan kemarau yang berkepanjangan masih dialami di beberapa daerah. Salah satunya terjadi disejumlah desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih.

Sebanyak 40 desa berpotensi mengalami krisis air bersih. Ke-40 desa itu tersebar di sebelas kecamatan. Dari 40 desa yang terdampak krisis air bersih sekitar 12 desa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas