KontraS Berharap Muncul Pejuang HAM Baru Lewat Sekolah HAM
"Aku sih berharap nantinya bisa tahu apa saja yang ada di lingkup hak asasi. Jadi nanti kalau ketemu sama masalah di lapangan, bisa paham batasannya"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS, Harris Azhar mengharapkan akan muncul pejuang HAM baru dari Sekolah Hak Asasi Manusia untuk Mahasiswa (SeHAMA) ke-7 di Goethe House, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya berharap ada pejuang HAM baru di kelas ini dan mau belajar untuk mengerti hak asasi tidak hanya dari buku dan teori, tapi juga keadaan di lapangan," ujar Harris di Jakarta, Minggu (2/8/2015)
Menurut Harris, di sekolah tersebut siswa yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa semester akhir akan diberi banyak pelajaran mengenai HAM.
"Nantinya selama tiga minggu, mereka akan diberikan pelajaran mengenai hak asasi dari pakar-pakar dan juga mereka akan kami inapkan di tempat bekas pelanggaran HAM terjadi," tambah dia.
Seorang peserta, Tadzkiah Nurshafira atau biasa dipanggil Kiki, mengatakan sengaja mengikuti sekolah tersebut untuk mengetahui perihal hak asasi seutuhnya.
"Aku sih berharap nantinya bisa tahu apa saja yang ada di lingkup hak asasi. Jadi nanti kalau ketemu sama masalah di lapangan, bisa paham batasannya," ujar mahasiswi UGM tersebut.
Kiki mengaku diajak oleh LSM di Yogyakarta untuk mengikuti sekolah yang diadakan oleh KontraS dan berharap dapat mengaplikasikan ilmunya di pengurus BEM Fisipol UGM.
"Nanti selepas ini aku mau buat pelatihan HAM di kepengurusan BEM. Biar ilmu dari sini tidak sia-sia," tambah dia.