Andi Jamaro Diminta Jelaskan Tudingan Politik Uang di Muktamar NU
Jangan justru mengumbar aib yang merusak marwah dan muruah NU dan para kiai hanya demi ingin menguasi PBNU.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tudingan Andi Jamaro Dulung soal adanya dugaan money politik dalam pelaksanaan AHWA dalam memilih Rais Am adalah cara tak beradab dan menghina kiai.
Andi Jamaro yang kabarnya merupakan Tim Sukses KH Salahuddin Wahid ini diminta tak asal bicara.
Demikian dikemukakan Sekretaris PWNU NTB KH Lalu Winengan lewat keteranganya, Selasa (4/8/2015).
“Yang kemarin bicara ada money politik Rp 15 sampai 25 juta untuk dukung AHWA itu ngawur. Janganlah merusak muktamar ini dengn nafsu menghalalkan segala cara hanya karena ingin menang. Ini organisasi para kiai, para kiai tahu apa yang terbaik untuk organisasinya, jangan karena para kiai ingin AHWA lalu dituding money politik,” kata Lalu Winengan.
Menurut Lalu, sebagai sesama warga Nahdliyin harus bisa menjaga mulut dan hatinya untuk menjaga marwah dan muruah organisasi NU. Jangan justru mengumbar aib yang merusak marwah dan muruah NU dan para kiai hanya demi ingin menguasi PBNU.
“Ini organisasi para kiai, organisasi yang menjunjung tinggi ahlaqul karimah. Kalau ada masalah, ya dibicarakan di dalam, bukan dibuka ke media, yang akhirnya orang lain tahu dan menertawakan kita. Itu prilaku yang merusak NU kalau ada yang mentalnya begitu. Kalau cinta NU, kalau ada masalah di NU justru di tutupi bukan diumbar ke mana-mana,” terang dia.
Terkait tudingan Andi Jamaro yang mengatakan bahwa persoalan yang ada di muktamar Jombang yang ke 33 ini karena di belakang panitia ada parpol tertentu juga ditolak oleh peserta utusan NTB ini. Menurutnya, Andi Jamaro sebagai politisi PPP tidak layak menuding dan menyalahkan parpol lain kalau tidak mampu menggalang dukungan kepada calon yang diusungnya.
“Janganlah menuding-nuding orang lain di belakang kisruh muktamar. Kalau yang bersangkutan tidak memperkeruh situasi dengan bicara ke media, juga tidak akan ada masalah. Bahwa ada perdebatan dalam sidang-sidang, itu lumrah dan wajar sebagai dinamika demokrasi. Yang salah itu kalau masalah itu dibesar-besarkan dan diumbar ke media," ujarnya.
KH Lalu Winengan meminta semua muktamirin tak terpancing dengan isu-isu yang provokatif terkait muktamar yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin muktamar NU ini gagal. Dia meminta semua peserta menahan diri dan tidak meladeni setiap isu dan fitnah yang diarahkan kepada para kiai yang jadi pengurus NU.