Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Rahmat Gobel Usai Upacara Sertijab Menteri

Rahmat Gobel meneteskan air mata usai upacara Sertijab Menteri Perdagangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tangis Rahmat Gobel Usai Upacara Sertijab Menteri
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Rachmat Gobel menahan tangis memberi salam kepada Pejabat Kementerian Perdagangan, Rabu (12/8/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rahmat Gobel meneteskan air mata usai upacara Sertijab Menteri Perdagangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat. Suaranya parau sedikit tersendat ketika mengucapkan terimakasih kepada  jajaran pegawai eselon satu dan dua kementerian perdagangan.

"Saya berterima kasih kepada eselon satu dan dua, yang sudah selama 10 bulan menjabarkan visi misi pak presiden banyak hal yang sudah kita kerjakan, dan tidak sedikit kritikan dari masyarakat. Apresiasi masyarakat merupakan hasil kerja kalian dan kritikan masyarakat itu yang perlu diperbaiki dari kinerja kita," ujar Rahmat.

Suasana sertijab tersebut, bertolak belakang saat kedatangan Rahmat ke Kemendag pada pukul 17.00 WIB. Bersamaan dengan kedatangan penggantinya Thomas Lembong, mereka berdua bersalaman, berpelukan sambil senyum berseri dan kemudian masuk ke kantor Kementerian Perdagangan.

Bahkan Rahmat masih terlihat berseri ketika upacara sertijab berlangsung. Mulai dari menyanyikan lagu kebangssaan Indonesia Raya, Mars Kementerian Perdaganagan, kemudian penyerahan buku kerja dari Rahmat kepada Mendag baru. Namun suasana kemudian menjadi hening dan sunyi ketika Rahmat memberikan "pidato perpisahan".

Rahmat yang mengenakan batik mengaku meski tidak lagi menjabat sebagai menteri perdagangan, dia siap membantu jika dibutuhkan oleh kementerian yang ditinggalkannya tersebut.

"Saya akan membantu kemudahan apapun yang dibutuhkan demi kelancaran tugas bapak menteri," ujar Rahmat.

Sementara itu Thomas Lembong yang tampil mengenakan jas hitam mengatakan sangat berterimakasih telah disambut dengan hangat ketika tiba di kantor kementerian yang akan dipimpinnya tersebut. Dia senang lantaran disambut dengan baik oleh jajaran pegawai kementerian yang menentukan kondisi perekenomian bangsa tersebut.

"Saya senang sekali bisa bergabung kepada lembaga yang prestisius dan kritis dalam fungsi perekonomian. Saya sangat hormat dan respect, ini pekerjaan yang mulia," tuturnya.

Lembong mengaku kaget ditunjuk menjadi Mendag. Dia baru dihubungi Presiden Joko Widodo pada Rabu pagi. Presiden meminta dirinya datang ke Istana Negara.

"Saya ditelepon pagi, dan disuruh ke istana pada siang hari untuk pelantikan," ujarnya.

Lembong mengaku senang ditunjuk sebagai Mendag. Jabatan tersebut merupakan amanah negara, sehingga tidak dapat ditolak.

Menurutnya bangsa Indonesia kini sedang menghadapi tantangan ekonomi yang berat dan sangat fundamental. Namun dia mengaku yakin dapat membantu Indonesia keluar dari krisis tersebut. Keyakinannya sama dengan keyakinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Saya kira semua sadar, kita menghadapi tantangan ekonomi berat dan fundamental, kita harus kerja keras. Dan pada saat yang sama Pak Presiden dan Wakil Presiden bersama menteri sangat yakin bisa mengatasi," katanya.

Belum Terbiasa
Thomas Lembong mengaku belum terbiasa dengan dunia politik dan pemerintahan yang bergaya formal. Pasalnya dia selama ini bergelut pada sektor swasta. Oleh karenanya lembong mengaku meminta maaf apabila belum dapat beradaptasi.

"Saya orangnya sangat informal, saya mohon maaf sebelumnya, apabila ada kesalahan atau gaya yang sepenuhnya belum biasa dengan pemerintahan dan politik, karena saya dari swasta, semoga bisa bekerja dengan baik," tuturnya.

Di depan jajaran para pegawainya Lembong pun mengungkapkan karakternya dalam bekerja. Ia mengaku merupakan orang yang berkarakter praktis. Lembong mengatakan perlu kerja sama yang kuat untuk dapat bekerja dengan baik sehingga visi, misi dan tugas kementerian dapat tercapai.

"Selain informal, saya praktis, terus terang sebagian dari tugas saya membantu bapak dan ibu untuk sukses dalam karir dan pekerjaan. Bapak dan ibu kawan, bahkan saya ingin melayani kalau berkenan. Kita team work. Ya mari kita bekerja dengan baik," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas