TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tedjo Edhy Purdijatno telah punya rencana untuk menghabiskan hari-harinya ke depan usai diganti dari jabatan Menkopolhukam oleh Presiden Joko Widodo.

Ia berencana akan mengajar dan berkumpul bersama keluarga.

"Saya akan terus memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara karena saya rasa perlu diberikan untuk Indonesia," ujar Tedjo Kamis (13/8/2015).

Selain itu, ia akan menjalani hari-hari seperti keluarga biasa, berkumpul dan menghabiskan waktu di kediamannya bersama sang istri dan anak-anak tercinta.

Selama menjabat sebagai Menkopolhukam, ia merasa telah melaksanakan tugas yang dibebankan presiden kepada dirinya dengan sebaik-baiknya.

"Saya dengan staf saya, para deputi, kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi saya, telah melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang ditugaskan Presiden," ujar Tedjo.

Presiden Joko Widodo pada Rabu (12/8/2015) melantik enam orang sebagai menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 tentang Penggantian Beberapa Menteri Kabinet Kerja, memberhentikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menkopolhukam, merotasi Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian, mengganti Indroyono Soesilo sebagai Menko Maritim, Rachmat Gobel sebagai Mendag dan Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Presiden mengangkat Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menkopolhukam, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Thomas Trikasih Lembong sebagai Mendag dan Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan.

Keppres Nomor 80/P Tahun 2015 tentang penggantian Sekretaris Kabinet, memberhentikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet, kemudian mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.