Penjelasan Kemenhub Mengenai Hilangnya Pesawat Trigana Air
Dari 49 penumpang tersebut, terdapat dua bayi dan tiga orang anak-anak.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mendapatkan sejumlah data mengenai pesawat Trigana Air yang hilang kontak di Papua, Minggu, (16/8/2015), sore.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo, pesawat tersebut telah dipastikan hilang pada pukul 15.00 WIT setelah tower bandara Oksibil, Papua mencoba melakukan kontak dengan pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN tersebut namun hasilnya nihil.
"Pesawat melakukan kontak terakhir pada pukul 14.55 waktu setempat dengan tower Oksibil, namun pada pukul 15.00 waktu setempat saat coba dihubungi kembali, tidak ada jawaban," ujar Suprasetyo.
Menurutnya data yang diterima, sementara ini total manifets pesawat tersebut yakni 54 orang. Yang terdiri dari 49 penumpang dan lima kru pesawat. Dari 49 penumpang tersebut, terdapat dua bayi dan tiga orang anak-anak.
"Kru pesawat yakni Kapten Hasanudin, Flight officer Ariadin F, Flight attendant Ika N dan Dita A, dan satu orang enginer bernama Mario," katanya.
Kemenhub masih melakukan penelusuran terkait detail hilangnya pesawat yang diduga Jatuh di sekitar Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Sejumlah pejabat kementerian perhubungan bersama Basarnas pada malam ini langsung terbang menuju Jayapura untuk mencari informasi yang telah diterima.
"Masih dugaan belum ada konfirmasi karena komunikasi sulit. Jadi malam ini kami akan terbang, terkecuali pak menteri ke Jayapura. Semoga segera mendapat kejelasan," ujar Kapuskom Publik, Kemenhub, JA Barata.
Untuk diketahui Pesawat Trigana dengan Nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS).
Pesawat Take Off dari Bandara Sentani pukul 14.22 LT ETA, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.