TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Elesta Apriliana masih berkaca-kaca saat meninggalkan kantor pusat Trigana Air di Jalan Wiraloka, Blok D Nomor 68-70, Komplek Puri Sentra Niaga, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (17/8/2015) petang.

April,-sapaan Apriliana, masih harap-harap cemas akan nasib rekan seprofesi dan para penumpang pesawat Trigana Air PK-YRN rute Jayapura (Sentani)-Oksibil, yang hilang kontak dalam perjalanan sejak Minggu (16/7/2015) petang kemarin.

Dara muda 22 tahun itu mengaku telah empat tahun bertugas sebagai kopilot di Trigana Air.

Bahkan, dirinya sempat menjadi kopilot untuk pesawat dan rute yang sama beberapa hari sebelumnya.

"Saya kemarin baru pulang dari Papua setelah penerbangan tanggal 13 Agustus. Saat itu, saya terbang bersama dengan pramugari Ika pada 12 dan 13, pakai pesawat dan rute yang sama. Saya juga sempat bertemu dengan (Kopilot) Aryadin di sana," ungkap April.

Menurutnya, medan untuk penerbangan rute Jayapura-Oksibil terbilang berat. Sebab, banyak pegunungan disertai cuaca yang kerap berubah.

Meski kecil kemungkinan, April masih berharap dan berdoa agar para kru dan penumpang Trigana Air nahas tersebut bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

Secara terpisah, sebelumnya pihak Basarnas memastikan pesawat Trigana Air yang hilang kontak tersebut telah ditemukan dalam kondisi hancur di sekitar tebing pegunungan dekat distrik Okbape, Papua.

Hasil pencarian dari udara, objek tersebut berada pada 7 Nautical Mile (NM) atau 13 Km dari Bandara Oksibil, Papua.