PDIP Bacakan Pidato Bung Karno Saat Upacara HUT RI
PDI Perjuangan menggelar upacara bendera dalam rangka dirgahayu kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menggelar upacara bendera dalam rangka dirgahayu kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia. Upacara digelar mulai pukul 09.47 WIB di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjadi inspektur upacara yang dihadiri oleh sekitar 500 kader partai berlambang banteng itu. Usai pengibaran bendera Merah Putih lalu dibacakan pidato Bung Karno saat hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.
"Saudara-saudara sekalian saya telah meminta saudara hadir untuk menyaksikan peristiwa mahapenting, berpuluh-puluh tahun bangsa kita berjuang untuk kemerdekaan tanah air, bahkan beratus-ratus tahun," ujar petugas upacara Gembong Warsono saat membacakan pidato Bung Karno.
Bung Karno menyebut pada zaman Jepang Usaha rakyat tidak berhenti untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Presiden Pertama RI itu mengungkapkan nasib dan bangsa Indonesia berada ditangan rakyatnya.
Gembong lalu membacakan teks proklamasi yang dibacakan Soekarno didampingi Muhammad Hatta pada 70 tahun lalu.
"Kita sekarang telah merdeka. Mulai saat ini menyusun negara kita, negara merdeka, merdeka kekal dan abadi," tutur Gembong menirukan pidato Bung Karno.
Inilah pidato lengkap Bung Karno:
Pidato Proklamasi
Saudara-saudara sekalian !
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menJaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sedjarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun !
Gelombangnja aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naiknja dan ada turunnja, tetapi djiwa kita tetap menudju ke arah tjita-tjita.
Djuga didalam djaman Djepang, usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti.
Didalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib-bangsa dan nasib-tanah-air didalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnja.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara ! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 Agustus 1945.
Atas Nama Bangsa Indonesia,
SOEKARNO – HATTA.
Demikianlah saudara-saudara !
Kita sekarang telah merdeka !
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah-air kita dan bangsa kita !
Mulai saat ini kita menjusun Negara kita ! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, – merdeka kekal dan abadi.
Insja Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah Ketua DPP PDIP ikut dalam upacara tersebut antara lain Hamka Haq, Sukur Nababan, Ribka Tjiptani dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin.