Jenazah Kopilot Ariadin Akan Dimakamkan di Banjarbaru
Proses identifikasi jenazah dapat segera diketahui. Ariadin dan istrinya, Rosnila dikaruniai tiga anak yang masih kecil.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Jenazah Ariadin Falani (40) kopilot Trigana Air yang jatuh di di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua akan dimakamkan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Pihak keluarga berharap, proses identifikasi jenazah dapat segera diketahui. Ariadin dan istrinya, Rosnila dikaruniai tiga anak yang masih kecil.
Anak pertama korban Aura Fadila masih duduk di bangku kelas 5 SDN Papandayan, Kota Bogor, dua anak lainnya, Nina (7) dan Abi (5). Indah (42), kerabat Ariadin menjelaskan, pihak keluarga menerima kabar kopilot menjadi korban meninggal dalam kecelakaan pesawat Selasa (18/8/2015) ini.
"Kita sudah mendapat kabar dari kelurga yang berada di Papua, kalau Ariadin termasuk salah satu korban meninggal dalam kecelakaan itu," ujar Indah saat ditemui di rumah korban di Perumahan Taman Kenari B 1 No 11 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kata Indah, keluarga sepakat akan memakamkan jenazah di tempat asal almarhum di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. "Rencananya, jenazah akan di makamkan di Banjarbaru, tempat keluarga besar almarhum," kata Indah.
Sementara itu, istri korban, Rosnila Falani hingga kini masih shok atas musibah yang dialami suaminya. Wanita tersebut masih enggan menemui wartawan. "Kondisinya shok, dan belum bisa banyak diajak bicara," ujarnya.
Pasca ditemukan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Selasa pagi, keluarga juga berharap agar proses identifikasi almarhum segera diketahui.
"Yang pasti keluarga sudah ikhlas menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan meminta identifikasi jenasah almarhum segara diketahui," ujarnya.
Pantauan Wartakota, rumah duka korban terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa kerabat korban, termasuk Indah dan anak bungsu korban yang tetap bermain di teras rumah.
Tenda berwarna biru dan merah masih terpasang di rumah tipe 36 itu. Sebuah karpet berwarna biru digelar di teras rumah untuk tamu dan tetangga yang datang guna menyampaikan bela sungkawa. Selain itu, tampak jejeran kursi lipat di samping teras rumah.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air jenis ATR 42 diduga jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil tersebut hilang kontak Minggu sekitar pukul 14.55.
Pesawat tersebut membawa sebanyak 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, dua anak, dan tiga bayi. Pesawat diawaki oleh pilot Capt Hasanudin, FO Aryadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario.