Pendidikan Antikorupsi Harus Ditanamkan Sejak Dini
Agus menegaskan pentingnya peran teknologi informasi pada setiap sistem pemerintahan
Penulis: Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo sependapat bila pendidikan antikorupsi harus sudah ditanamkan sejak usia dini, yakni di bangku sekolah dasar, berjenjang ke tempat pendidikan di atasnya.
Menurutnya lembaga pendidikan harus menjadi tempat utama penanaman akal budi yang antikorupsi. Karena itu, sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan harus ekstra diawasi oleh banyak pihak, khususnya oleh orang tua masing-masing atau wali murid.
Caranya bagaimana? Menurut Agus semua itu dapat terealisasi dengan sistem teknologi dan informasi. Sehinga tpengawasan tidak hanya dapat dilakukan orang tua, tetapi juga oleh pemerintah terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
Agus menegaskan pentingnya peran teknologi informasi pada setiap sistem pemerintahan, terutama bidang pendidikan ini. Dengan demikian, kecurangan bisa diminimalisir.
Karenanya, di hadapan Pansel Capim KPK saat melakukan tes wawancara, Agus berjanji bila terpilih jadi pimpinan, maka KPK akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengintegrasikan teknologi informasi dalam sistemnya. "Jadi kan, Presiden juga tinggal klik, bisa tahu dia hal terjadi di lapangan," kata Agus.
Selain itu, Agus memandang pentingnya agar masyarakat berpenghasilan rendah diberikan kesempatan dan akses terhadap kesehatan yang memadai. Karena kesehatan yang baik juga merupakan faktor penunjang pendidikan yang baik. Karena itu, bila terpilih, ia juga akan mendorong KPK bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.