Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi Sipil Nilai Sejumlah Capim KPK Tak Layak Diloloskan Pansel

Menurutnya itu merupakan masalah yang sangat serius bila Pansel tetap meloloskannya

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Koalisi Sipil Nilai Sejumlah Capim KPK Tak Layak Diloloskan Pansel
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yotje Mende menyerahkan berkas kepada Pansel KPK saat mengikuti tes wawancara di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir oleh Pansel, yang selanjutnya dipilih delapan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015 mendatang, lalu Presiden kemudian menyerahkan nama tersebut ke DPR. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menilai sejumlah calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak layak menjadi Pimpinan KPK. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan selama tes wawancara pansel calon pimpinan KPK, kemarin.

‎"‎Kami memiliki catatan terhadap beberapa kandidat yang tak layak, karena masih ada yang belum laporan harta kekayaan dan masalah integritas," kata anggota Koalisi yang juga seorang Peneliti Indonesia Legal Roundtable, Erwin Natosmal Oemar di kantor ICW, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2015).

Sebagian dari kandidat dinilainya tidak layak lolos, karena bermasalah secara integritas dan tidak taat melaporkan laporan harta kekayaan ke KPK. Bahkan ada calon yang tak mengerti undang-undang tindak pidana korupsi.

Menurutnya itu merupakan masalah yang sangat serius bila Pansel tetap meloloskannya.

"Bagaimana jadinya nanti bila kandidat yang tak layak itu memimpin KPK," kata Erwin.

‎Lebih parah lagi, lanjut Erwin, dalam tes wawancara, ada calon yang pandangannya kontra dengan semangat dibentuknya KPK. Ini sangat mengkhawatirkan, bila calon pimpinan tersebut diloloskan Pansel.

"Bahkan ada calon yang berpandangan, KPK ini hanya ad hoc yang 5-10 tahun ke depan bisa dibubarkan. Ini kan bahaya kalau orang seperti ini memimpin KPK ke depan. KPK bisa hancur dari dalam oleh orang-orang seperti ini," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Namun, ia enggan menjelaskan siapa-siapa saja nama-nama kandidat yang tidak layak hasil penilaian koalisi. Menurutnya tidak etis disampaikan kepada publik saat ini, hal itu untuk menghindari supaya koalisi masyarakat anti korupsi ini tidak dinilai mendukung calon tertentu dan manjatuhkan calon lain.

"Hasil penilaian ini akan kami sampaikan kepada tim Pansel sebagai pertimbangan," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas