TRIBUNNEWS.COM – Bali bukan saja terkenal sebagai destinasi pariwisata berkat keindahan alamnya. Dalam waktu tertentu, pulau yang terletak di timur Pulau Jawa tersebut menjadi tempat yang meriah bagi penyelenggaraan event-event tertentu.

Lomba lari marathon adalah salah satunya. Event olahraga tersebut makin populer beberapa tahun belakangan di kota-kota besar di Indonesia. Banyak pihak mensinyalir kepopuleran lari marathon itu terjadi karena makin berkembangnya kesadaran hidup sehat di masyarakat.

Namun, bagaimana jika penyelenggaraan lari marathon yang membuat tubuh sehat itu dibarengi pemandangan yang indah nan asri khas pedesaan?

Itulah yang terjadi di event BII-Maybank Bali Marathon (BMBM) 2015 yang diselenggarakan di Kabupaten Gianyar, Bali, pada Minggu (30/8/2015) kemarin.

Dalam event tersebut, lebih dari 5000 peserta adu kecepatan dalam lomba marathon yang terbagi menjadi beberapa kategori. Pemandangan khas pedesaan di Gianyar pun menjadi lanskap yang mengiringi kegiatan lomba yang diselenggarakan BII-Maybank itu.

Kelima ribu peserta yang mengikuti BMBM 2015 tersebut berasal dari 37 negara. Mereka semua mengikuti aneka ketegori yang diselenggarakan, mulai dari 42 km, 21 km, 10k, Children’s Spirit, dan lain-lain.

Bertempat di area pedesaan yang menjadi tujuan rekreasi keluarga, Bali Safari Marine Park, event BMBM 2015 menjadi makin menarik karena bukan cuma dimeriahkan peserta yang berasal dari berbagai negara, tapi juga masyarakat sekitar Gianyar yang memberikan dukungan dan semangat.

Di sisi lain, sebagaimana lazimnya penyelenggaraan event olahraga, Indonesia yang menjadi tuan rumah menyumbangkan peserta terbanyak. Salah satunya Khadad Yudha Prawira yang menjadi peserta lomba kategori Full Marathon.

Ia pun menyatakan kesannya mengikuti event BMBM 2015 ini. Menurut ia, event yang dimulai dari pukul 5 dini hari ini memberinya semangat untuk terus hidup sehat setiap hari.

“Saya harus menjaga pola makan hingga waktu perlombaan berlangsung agar tubuh tetap fit,” kata Khadad.

Ujaran Khadad tersebut selaras dengan semangat dasar penyelenggaraan BMBM 2015 yang mempromosikan hidup sehat.

Presiden Direktur BII Taswin Zakaria menuturkan, penyelenggaraan lomba ini memang bertujuan mempromosikan gaya hidup sehat selain turut mendukung pembangunan di daerah Gianyar.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari komunitas yang mempromosikan gaya hidup sehat,” ujar Taswin.

Apalagi, Taswin mengatakan, BMBM 2015 merupakan salah satu ikon marathon Indonesia yang paling unik. Selain telah menjadi perintis kegiatan lomba lari marathon internasional di Indonesia, BMBM 2015 sendiri merupakan event yang telah mendapat sertifikasi secara internasional.

Dengan demikian, tidak heran jika ribuan peserta event pun berasal dari berbagai negara. Mereka semua diharapkan dapat mengenal kekayaan budaya dan pengetahuan lokal asli Indonesia yang telah diwarisi sejak berabad-abad silam di samping menjadikan tubuhnya lebih sehat.

Apalagi BMBM 2015 ini juga sejalan dengan misi humanising financial service yang diusung dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) BII-Maybank.

Salah satu wujud nyatanya adalah melaksanakan pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas di sekitar Gianyar, dan juga peningkatan pengetahuan serta pendidikan masyarakat  di sekitar lokasi marathon.

Semua itu diharapkan membuat lomba lari marathon ini bukan saja meriah dan membuat tubuh lebih sehat, tapi juga meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.

Peningkatan rasa peduli terhadap sesama itu terwujud konkret dalam salah satu kategori lomba. Tahun ini 40 peserta mengikuti lomba marathon kategori wheelchair run. Para penyandang disabilitas tersebut dapat memperoleh kesempatan merasakan atmosfer lomba lari marathon kelas intenasional.

Sementara itu, 1.214 peserta mengikuti lomba marathon di kategori Full Marathon yang memiliki trek sepanjang 42,195 km. Sementara 2.051 mengikuti kategori Half Marathon 21 km dan 1.757 peserta mengikuti 10K (10km).

Di sisi lain event BMBM 2015 ini pun menjadi ajang unjuk gigi para pelari marathon kelas dunia. Para pelari asal Kenya tercatat mendominasi kategori lomba di samping pelari asal Indonesia. Mbogo Elijah Mwaniki merupakan salah satunya.

Pelari asal Kenya tersebut menjadi juara di kategori Full Marathon (FM) dengan waktu tempuh 2 jam 17 menit 16 detik. Atas pencapainnya itu, runner up FM tahun lalu itu berhasil meruntuhkan dominasi rekan senegaranya, Kenedy Kiproo Lilan yang telah menjadi juara di kategori dan lomba yang sama dalam tiga tahun terakhir.

Mbogo Elijah pun akhirnya berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 190 juta berkat kecepatan kedua kakinya melintasi trek di event BMBM 2015. Sementara 87 peserta yang juga menjuarai kategori lain berhak mendapat hadiah yang bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 140 juta.

Tertarik mengikuti lomba lari marathon kelas internasional seperti BNMB 2015? Tunggu saja tanggal mainnya pada tahun depan. BII-Maybank senantiasa memberikan informasi terbaru mengenai event-event menarik yang digelar sepanjang tahun. (advertorial)