Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KMP Galau Ditinggalkan PAN

Ini sedang ada permainan segitiga antara PAN, KIH dan KMP. Siapa paling seksi akhirnya itu dipilih PAN.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in KMP Galau Ditinggalkan PAN
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Bambang Soesatyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Merah Putih (KMP) mengakui kegalauannya karena ditinggalkan salah satu anggotanya, Partai Amanat Nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh sekretaris fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyikapi sikap PAN yang memutuskan bergabung ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kita galau," kata Bambang saat diskusi bertajuk 'Mendadak Plin-Plan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Walau demikian, Bambang mengatakan pihaknya menghargai PAN yang merapat ke pemerintahan. Bambang sendiri berharap agar pilihan PAN bergabung ke pemerintahan adalah keputusan terbaik yang diambil partai besutan Zulkifli Hasan itu.

"Ini sedang ada permainan segitiga antara PAN, KIH dan KMP. Siapa paling seksi akhirnya itu dipilih PAN. Tapi kalau goyangannnya maut, PAN bertahan di KIH. Tapi kalau goyangannya biasa saja, ah balik lagi," canda Bambang.

Bambang menegaskan Presiden Joko Widodo sebelumnya memang selalu menawarkan kursi menteri ke KMP agar ikut bergabung ke Pemerintahan. Kata Bambang, jumlah kursi yang ditawarkan bahkan mencapai delapan kursi.

"Penawaran itu datang dari Presiden Jokowi di setiap kesempatan, baik di Istana Negara maupun di Istana Bogor. Mereka katakan kalau ingin mendukung pemerintah, masuk dong ke dalam, gabung dengan kabinet. Kami kasih 6-8 menteri. Ini ke KMP," ungkap Bambang.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, lanjut Bambang, seluruh anggota KMP antara lain Golkar, Gerindra, PAN, dan PKS sepakat untuk menolak tawaran tersebut secara halus. Kata Bambang, KMP berpendapat jika semua partai masuk ke dalam pemerintahan, maka tidak akan ada lagi penyimbang untuk pemerintahan.

"Itu tujuan mulia ketika kita tolak secara halus. Ketika gagal merayu maka dihajarlah intrik politik. Pecahlah Golkar, PPP. Tapi belum cuku juga masih dirayu terus. Prabowo juga dirayu untuk bergabung dengan pemerintah, hanya PKS yang tidak pernah dirayu," tukas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas