Buwas Boyong Kendaraan Militer Unimog ke Kantor BNN
Namun, ada satu barang pribadinya yang tak turut dipindahkan ke rumah orangtuanya itu, yakni sebuah kendaraan militer, Unimog.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) memindahkan sejumlah barang pribadi dari rumah dinas Kabareskrim Polri di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ke rumah dinas orangtua, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Minggu (6/9/2015), menyusul berakhirnya masa tugas sebagai Kabareskrim.
Namun, ada satu barang pribadinya yang tak turut dipindahkan ke rumah orangtuanya itu, yakni sebuah kendaraan militer, Unimog.
"Unimog itu nggak dibawa ke rumah dinas orangtua, tapi ke Cawang, ke BNN," kata Buwas saat ditemui di rumah dinas Kabareskrim Polri, Jalan Panglima Polim III nomor 8a, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pantauan Tribun, Unimog warna hijau tua yang berukuran 400x180 cm milik Buwas terparkir di depan pagar rumahnya. "Masih jalan kokh," ujarnya.
Buwas mengaku hanya mempunyai satu unit Unimog dan dua jeep tua.
Kendaraan-kendaraan itu dimilikinya lantaran menjadi salah satu fasilitas saat ia menyalurkan hobinya, yakni berburu.
"Saya nggak koleksi. Itu karena berkaitan dengan hobi berbubur saya aja. Itu jadi fasilitasnya kalau saya sedang berburu," ujarnya.
Bersyukur Dicopot
Buwas mengaku tidak sakit hati sedikit pun atas pencopotan dirinya dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri saat menangani sejumlah kasus besar dan tanpa merasa melakukan pelanggaran atau kesalahan.
Pun demikian dengan istri dan keluarganya.
"Nggak, istri saya tenang aja. Nanti kalau kamu ketemu juga tahu kalau istri saya itu tenang-tenang aja. Coba aja nanti kalau ketemu, dia aman tenan...," kata Buwas di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
"Malah, dia (istri) bersyukur, karena pasti kata istri saya, ini alhamduillah, Tuhan telah menyelamatkan suami saya dari cercaan dan makian (masyarakat selama ini)," katanya.
Buwas mengaku tidak berpikir sama sekali jika pencopotan sekaligus mutasi jabatannya dari Kabareskrim Polri menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini terkait intervensi pemerintah menyusul aksinya mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pebuhan Indonesia (Pelindo) II.
Baginya, apa yang dialaminya saat ini sebatas mekanisme yang biasa terjadi di dalam korps Bhayangkara.
Dan dirinya sebagai anggota Polri harus siap melaksanakannya.
"Tugas di mana pun sebetulnya sama saja. Nggak ada masalah," ucapnya. (coz/tribunnews)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.