Mengemuka, Munaslub Golkar Sebelum Pilkada Desember 2015
Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh Golkar, di antaranya Fahmi Idris, Nurdin Halid, MS Kaban, dan Agus Gumiwang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok kader muda Partai Golkar mewacanakan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada Oktober 2015. Munaslub diharapkan bisa menghasilkan kepengurusan baru Golkar sebelum pemilihan kepala daerah Desember 2015.
"Harapan kita, itu akan melahirkan Golkar sebelum Pilkada itu Golkar yang baru, pemimpin baru, icon baru dengan Golkar ke depan. Kan banyak kader-kader yang ingin jadi, Priyo, Mahyudin, Ade Komaruddin, Agus Gumiwang, Airlangga, Setya Novanto, dan lainnya," kata Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Yorrys Raweyai dalam bedah buku Pecah Belah Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh Golkar dari dua kubu berbeda yakni Fahmi Idris, Nurdin Halid, dan Agus Gumiwang. Nantinya, politisi muda Golkar akan didorong untuk maju dalam munaslub tersebut.
"Kita akan bicara dengan tokoh senior itu dan memberikan tempat terhormat sebagai negarawan. Mereka, dua itu akan diberikan posisi negarawan, umpanya satu jadi ketua dewan pertimbangan, satu lagi ketua dewan penasihat," tutur Yorrys.
Ia tidak menyebutkan siapa dua tokoh senior yang dimaksudnya. Wacana munaslub ini akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Golkar Versi Munas Ancol Agung Laksono.
"Kita belum tahu, kita bicara dulu (dengan keduanya). Kalau pun dia (Aburizal dan Agung) enggak mau, (tetap) kita bikin juga munaslub," kata Yorrys.
Mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar ini mengaku sudah mendapatkan dukungan dari kader muda Golkar lainnya seperti Nurdin Halid untuk menyelenggarakan munaslub tersebut. Selanjutnya, Yorrys dan kader muda Golkar lainnya tinggal membicarakan teknis legalitas peserta munaslub pada Senin (14/9/2015).
"Kan ada 560, sekarang kan dua kekuatan ini, kalau yang SK Riau, kami itu kan Ancol, kan tinggal kita kompromi saja. Jadi dua kekuatan ini, kita mulai sebagai peserta, mulai legalitas yang sama. Tim juga sepakat tidak terlibat sebagai tim sukses atau calon, independen saja," tutur Yorrys.
Ia juga mengaku sudah mendapatkan restu dari politisi senior Golkar Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden RI. Menurut Yorrys, munaslub diperlukan agar Golkar bisa tetap eksis.
Ia menilai tidak mungkin lagi bagi Golkar menunggu selesainya proses saling gugat antara Aburizal dan Agung. Sebab, menurut Yorrys, permasalahan partai tidak bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Proses hukum nantinya hanya akan menyisakan masalah baru di internal partai.
Penulis : Icha Rastika