TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melakukan penelitian selama satu minggu, Peneliti LIPI, Tukirin menyampaikan masih ada cara lain, untuk melakukan pembukaan lahan selain dibakar.

"Caranya yaitu, dihancurkan terlebih dahulu gambutnya, dan kemudian didiamkan hingga membusuk. Memang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Namun hasilnya lebih baik," ujarnya di Kantor LIPI, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Menurut Tukirin, unsur hara di dalam tanah akan jauh lebih baik untuk membudidayakan apapun jika memakai metode tersebut. Sebaliknya, jika melakukannya memakai cara dibakar, maka hasilnya juga tidak akan bagus.

Dirinya menambahkan bahwa lahan gambut yang sudah terbakar, tidak akan dapat direvitalisasi kembali dan kehidupan yang seharusnya dapat ditunjang dengan lahan tersebut juga akan semakin memburuk.

"Saya pernah katakan di seminar Internasional beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia sedang menghancurkan dirinya sendiri secara perlahan," katanya.

Tukirin melanjutkan bahwa dari hasil penelitian, seluruh microba yang berada di sekitar lahan gambut yang terbakar sudah menghilang. Tidak sempurnanya pembakaran lahan yang menimbulkan asap menjadi penyebab tidak ada lagi elemen penting kehidupan tersebut.

"Ada hal kecil yang sebenarnya penting, namun tidak terlihat. Makanya banyak yang dirugikan dari bencana asap ini. Apalagi setiap tahun pasti ada," kata Tukirin.