Fadli Zon Mengaku Tak Ditegur Prabowo
Fadli Zon mengaku belum mengetahui adanya surat larangan anggota Fraksi Gerindra kunjungan keluar negeri.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku belum mengetahui adanya surat larangan anggota Fraksi Gerindra kunjungan keluar negeri.
Surat larangan tersebut ditandatangani oleh Ketua F-Gerindra Ahmad Muzani dan Sekretaris Fary Djemi Francis
Fadli Zon menuturkan dirinya sudah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada pekan lalu. Hal itu terkait dengan pertemuan pimpinan DPR dengan calon presiden AS Donald Trump.
"Pak Prabowo bilang, keputusan beliau, kita memang tetap selektif kunker luar negeri," kata Fadli Zon ketika dikonfirmasi, Kamis (17/9/2015).
Kunjungan kerja selektif, kata Fadli Zon, dimaksudkan ke negara-negara yang penting bagi Indonesia. Kunjungan kerja itu diprioritaskan. "Ya seperti konferensi itu ya selektif. Bukan studi banding," ujar Politikus Gerindra itu.
Fadli menuturkan Gerindra tetap pada sikapnya menolak keluar negeri terkait studi banding. Tapi, hal itu berbeda dengan konferensi parlemen serta pembuatan undang-undang. "Ya itu ada urgensi," ujarnya.
Waketum Gerindra itu juga membantah dirinya ditegur oleh Prabowo terkait kunjungan ke AS. Ia pun menyanggah surat larangan anggota Fraksi Gerindra keluar negeri dikarenakan dirinya bertemu dengan Donald Trump.
"Tidak (ditegur), saya kira enggak ada hubungannya," ujar Fadli.
Sebelumnya, Fraksi Gerindra mengeluarkan surat larangan kunjungan kerja keluar negeri. Hal itu dibenarkan Ketua DPP Gerindra Riza Patria ketika dikonfirmasi, Kamis (17/9/2015).
"Iya betul. Saya baca melalui grup," kata Riza.
Surat edaran bernomor A.515/F.P-GERINDRA/DPR-RI/IX/2015 itu diterbitkan pada14 September 2015. Ketua F-Gerindra Ahmad Muzani dan Sekretaris Fary Djemi Francis menandatangani surat tersebut.
Riza mengakui surat tersebut dikeluarkan atas arahan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan sejak lama anggota Fraksi Gerindra dilarang keluar negeri.
"Iya betul. Sejak periode lama memang tidak boleh ke luar negeri," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.