‎‎TRIBUNNEWS.COM, PALU  - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, penyelenggaraan Sail Tomini 2015 diharapkan tidak hanya berhenti sebagai acara seremonial.

Akan tetapi, kata Puan, acara Sail Tomini harus memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat. Hal itu, kata Puan, melandasi penyelenggaraan Sail Tomini kali ini.

"Sentuhan program Sail Tomini kali ini secara komprehensif tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur, tapi juga mencakup pembangunan manusia," kata Puan dalam acara Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/9/2015).

Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurut Puan, acara Sail Tomini telah digelar selama tujuh kali sejak tahun 2009. Oleh karena itu, kata Puan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memandang acara Sail Tomini 2015 kali ini harus mendorong percepatan pembangunan.

Itu mengapa, lanjut Puan, beberapa bulan sebelum acara Sail Tomini 2015 digelar pelbagai program infrastruktur dan pembangunan manusia telah dilakukan.

"Kita harus mendorong percepatan pembangunan dengan menyelaraskan program di kementerian dan lembaga terkait," ujar Puan.

Menurut Puan, pendekatan yang dilakukan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan acara Sail Tomini bisa dijadikan model percepatan pembangunan di daerah kepulauan.

"Sifat stimulan dan pemicu yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah," ujar Puan. Jika pemerintah daerah tidak menindaklanjuti momentum acara Sail Tomini, lanjut Puan, maka hal itu tidak akan memberikan dampak apa pun bagi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, ‎Menko PMK Puan Maharani menyerahkan plakard kepada pemenang disain batik dan rancang busana batik Sail Tomini.