Polisi Terus Buru Santoso Sampai Tertangkap
Jaringan teroris kelompok Santoso yang bermarkas di hutan wilayah Poso terus menjadi target buruan Polri.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan teroris kelompok Santoso yang bermarkas di hutan wilayah Poso terus menjadi target buruan Polri.
Terlebih belakangan, aksi kelompok Santoso kian sadis karena melakukan pembunuhan sadis pada tiga petani di Poso.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengejaran para Santoso dan kelompoknya.
"Santoso kami kejar terus sampai tertangkap. Kan ini sedang dikejar. Semaksimal mungkin akan kami tangkap," tegasnya, Selasa (22/9/2015).
Sebelumnya, Badrodin langsung memerintahkan anggota Densus 88 serta personel Polri lainnya untuk memburu kelompok Santoso yang bersembunyi di hutan dan meneror serta membunuh tiga petani di Poso pada Minggu (13/9/2015) hingga Selasa (15/9/2015).
"Saya sudah perintahkan untuk melakukan pengejaran dan operasi disana, pelaku-pelakunya harus segera ditangkap," ujar Badrodin, Kamis (17/9/2015).
Badrodin mengakui meskipun dari dulu kelompok Santoso terus diburu namun memang hingga kini mereka belum berhasil ditangkap. Meski begitu upaya pengejaran tidak pernah berhenti dilakukan.
Selain melakukan pengejaran, Polri juga melakukan pengamanan terhadap warga serta petani yang berkebun serta melakukan aktivitas lainnya di hutan yang menjadi persembunyian kelompok Santoso.
"Warga sudah diamankan diingatkan untuk hati-hati dan wapada dengan kelompok itu," tambahnya.
Untuk diketahui, tiga warga diduga dibunuh kelompok Santoso dalam beberapa hari terakhir. Dimana pembunuhan itu merupakan teror serta aksi balas dendam pascabaku tembak 16, 17, 18 dan 19 Agustus antara Polri dan teroris kelompok Santoso.
Peristiwa pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (13/9). Korbannya I Nyoman Astika (70), leher korban dipenggal.
Peristiwa kedua terjadi, Senin (14/9) pukul 10.00 WITA di Desa Torue, Parigi Moutong. Hengky (50) warga setempat tewas dibunuh.
Peristiwa lainnya terjadi Selasa (15/9) sore ditemukan satu mayat lagi dengan kondisi badan utuh oleh Tim gabungan Polres Parigi Moutong dan Brimob Polda Sulteng.