Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

225 Jemaah Haji Indonesia Belum Kembali, Ini Tanggapan Menteri Agama

“Selama tidak bisa dijelaskan indikasinya, maka itu sulit bagi kami untuk mengatakan bahwa yang bersangkutan wafat,” tegas Menag.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in 225 Jemaah Haji Indonesia Belum Kembali, Ini Tanggapan Menteri Agama
AP
Ribuan jamaah haji dunia bergerak untuk lempar jumrah. 

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi jemaah haji Indonesia Kloter JKS 61, di tenda Mina Jadid, Jumat (25/9/2015) malam. Di kloter ini banyak jemaah yang belum kembali ke tenda

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin enggan menyimpulkan bahwa ke-225 jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke tenda masing-masing paska insiden Mina, termasuk korban tewas dalam musibah tersebut.

“Untuk menyatakan seseorang itu wafat, harus berdasarkan kesaksian yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentu pertanggungjawaban secara medis bahwa seseorang itu memang betul-betul telah wafat,” kata Menag saat berkunjung ke Maktab 7 yang ditempati jamaah asal Jawa Barat yang tergabung dalam Kloter JKS 61 di kawasan Mina Jadid, Arab Saudi, Jumat (25/9) malam Waktu Arab Saudi (WAS) atau Sabtu (26/9) dinihari WIB.

Mengenai pengakuan sejumlah keluarga yang menyaksikan anggota keluarganya wafat di pangkuan atau dipelukannya, menurut Menag, hal itu tidak cukup jika tidak disertai informasi tentang indikasi bahwa yang besangkutan wafat.

“Selama tidak bisa dijelaskan indikasinya, maka itu sulit bagi kami untuk mengatakan bahwa yang bersangkutan wafat,” tegas Menag.

Menag mengingatkan, secara yuridis, pernyataan seseorang tentang jamaah wafat harus bisa dipertanggungjawabkan, apalagi terkait dengan peristiwa luar biasa dan terjadi di luar negeri. Untuk itu, data jamaah wafat, lanjut Menag, harus didasarkan pada hasil pemeriksaan pihak otoritatif, dan itu adalah petugas kesehatan atau tim medis.

“Oleh kareta itu, pemerintah harus menahan diri menunggu sampai adanya pihak yang memiliki otoritas menyatakan bahwa seseorang wafat atau tidak,” jelas Menag.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan itu Menag mengemukakan kesulitan untuk mengetahui perkembangan mengenai nasih jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke tenda masing-masing paska insiden yang terjadi di Mina, Kamis (24/9) lalu, disebabkan terjadinya peristiwa di negeri orang sehingga Pemerintah Indonesia tidak memiliki otoritas penuh untuk melakukan langkah-langkah yang kita dikehendaki.

“Bagaimanapun juga Pemerintah Saudi Arabia mempunyai regulasi sendiri, punya tradisi, budaya, serta tatacaranya tersendiri dalam mengatasi hal-hal seperti ini. Inilah yang menyebabkan kami tidak cukup leluasa, misalnya untuk mengakses informasi di rumah sakit. Itu tidak bisa seperti kalau kita mengakses rumah sakit di Tanah Air. Ada hal-hal yang menyebabkan prosesnya butuh waktu,” ujar Menag.

Kepada keluarga jamaah, Menag Lukman Hakim Saifuddin juga menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim yang bekerja selama 24 jam untuk bisa segera mendapatkan informasi keberadaan anggota keluarga mereka yang belum pulang ke tenda Mina.

“Kita tetap berupaya semaksimal dan seoptimal mungkin untuk melakukan penyisiran dan penelusuran terhadap sejumlah jamaah kita yang memang belum kembali ke kloternya masing-masing,” jelas Menag.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hingga Jumat (25/9) malam WAS, sedikitnya ada 225 jamaah yang dilaporkan belum kembali ke tendanya di Mina. Dari jumlah tersebut, 192 jamaah di antaranya berasal dari JKS 61. (Sumber: Humas Kemenag)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas