Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

225 Jemaah Indonesia Masih Hilang, DPR Desak Pemerintah Intensifkan Komunikasi

Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi 225 nama yang dikabarkan hilang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 225 Jemaah Indonesia Masih Hilang, DPR Desak Pemerintah Intensifkan Komunikasi
/Twitter @3ajel_news
Petugas berusaha menolong jamaah Haji korban tragedi Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015). Sebuah musibah kembali terjadi di Mina usai jamaah Haji melalukan ritaul lempar jumrah, 400 jamaah menjadi korban dan 220 diantaranya meninggal dunia. Twitter @3ajel_news 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fahri Hamzah meminta pemerintah segera mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.

Ketua Tim Pengawas Haji DPR itu menyatakan menyusul masih adanya 225 jemaah haji asal Indonesia yang hilang pasca musibah yang terjadi di Mina.

"Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi 225 nama yang dikabarkan hilang," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9/2015).

Menurut dia, pemerintah sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengecek keberadaan para jemaah yang hilang tersebut. Sebab, sejak awal pemerintah telah memiliki database lengkap untuk memantau kelompok dan pergerakannya.

"Kita berharap agar pemerintah Indonesia secara maksimal menggunakan waktu dan fasilitas yang ada untuk mencari posisi sisa jamaah kita," kata Wakil Ketua DPR itu.

Politisi PKS itu mendesak Pemerintah Arab Saudi untuk mengungkap identitas seluruh korban yang tewas. Di samping itu, pemerintah setempat juga perlu mendata segera jemaah terluka, baik yang berada di rumah sakit maupun tempat penampungan lainnya.

Sebelumnya, sebanyak 225 jemaah haji asal Indonesia dikabarkan masih hilang. Berdasarkan data terbaru pada 25 September 2015 pukul 07.00 waktu Arab Saudi, rincian mengenai anggota jemaah haji yang belum kembali itu meliputi 14 orang dari kloter BTH 14 (embarkasi Batam), sebanyak 19 orang dari kloter SUB 48 (embarkasi Surabaya), dan sebanyak 192 orang dari kloter JKS 61 (embarkasi Jakarta-Bekasi).

Berita Rekomendasi

"Kami telah menghubungi keluarga korban," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/9/2015).

Adapun korban luka-luka asal Indonesia berjumlah enam orang. Tiga orang dirawat di Rumah Sakit Jizrul Mina, yaitu Zulaiha Alam (kloter BTH 14), Ubaid bin Komaruddin (kloter JKS 61), dan Ending bin Rukanda (kloter JKS 61).

Sementara itu, tiga orang lain dirawat di tempat berbeda, yaitu Arninda Idris (BTH 14) di RS King Abdullah, Fadillah Nurdin (BTH 14) di Klinik 107 Mekkah, dan Yusniar Abdul Malik (MES 7) di RSAS Al Nur.

Arsyad mengatakan, pihaknya akan terus mengerahkan upaya pencarian dengan menginventarisasi data jemaah dari ketua kloter.

Hal ini terutama untuk anggota jemaah yang diduga melintas di sekitar kejadian saat peristiwa itu terjadi. Selain itu, penyisiran akan dilakukan di semua rumah sakit Arab Saudi di Mekkah.

"Kami mengimbau agar jemaah mematuhi jadwal melontar jamrah yang sudah diinformasikan kepada kepala kloter, ketua regu, dan ketua rombongan untuk menghindari risiko akibat kepadatan jemaah," kata Arsyad.(Dani Prabowo)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas