Data Orang Meninggal Tanpa Akta Kematian Banyak Disalahgunakan
Rendahnya kesadaran masyarakat membuat akta kematian anggota keluarganya yang sudah meninggal dapat menimbulkan dampak negatif.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rendahnya kesadaran masyarakat membuat akta kematian anggota keluarganya yang sudah meninggal dapat menimbulkan dampak negatif.
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan dampak negatif tersebut, misalnya, nama orang yang meninggal dapat dimanfaatkan seseorang masuk dalam daftar pemilih. Karena akte kematiannya tidak diurus atau dilaporkan ke dinas pencatatan sipil maka nama yang meninggal masih ada.
Ia mengimbau masyarakat untuk menyadari dampak nama anggota keluarganya disalahgunakan sehingga diminta membuat akta kematian.
"Saya dorong pemda kerja sama dengan Jasa Raharja dan rumah sakit umum untuk mempermudah pencatatan kematian," kata Zudan di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Selama ini pencatatan akta orang meninggal masih terkendala tradisi di daerah-daerah. Mayoritas masyarakat tak memiliki tradisi mencatatkan keluarganya yang sudah meninggal.
"Saya mendorong anggota keluarga yang meninggal agar dicatatkan sehingga bisa dihapus. Itu terverifikasi dengan e-KTP. Jadi sangat penting guna mempertahankaan ketunggalan data," kata Zudan.