TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga korban mengunjungi kantor pusat Aviastar di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur.

Mereka ingin mendapatkan informasi mengenai jatuhnya pesawat Twin Otter Aviastar jenis PK BRM Nomor Ekor 7503.

Seorang wanita memakai baju lengan panjang berwarna cokelat dan memakai jilbab abu-abu terlihat mondar-mandir masuk ke kantor itu. Dia menelepon menggunakan telepon genggam.

Terlihat rona kesedihan dari paras wajah wanita itu. Dia terlihat bingung sambil berkeliling di tempat tersebut. Saat awak media bertanya kepada dia, dia langsung mengangkat telapak tangan kanan sebagai tanda menolak pertanyaan.

Lalu, dia masuk ke ruangan. Di ruangan itu ada dua orang laki-laki paruh baya dan seorang wanita muda. Selama beberapa lama mereka menunggu di ruangan tersebut.

Pihak Aviastar melarang awak media untuk berkomunikasi dengan pihak keluarga.

"Dilarang masuk ke ruangan ini tanpa seizin pihak Aviastar," kata pria berbadan tegap berambut cepak.

General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo, mengaku belum dapat memberikan informasi terkait kondisi korban jatuhnya pesawat tersebut.

Dia mengaku Aviastar bersama dengan tim gabungan tetap berusaha melakukan pencarian. Dia meminta kepada keluarga korban supaya mendapatkan yang terbaik untuk kru dan penumpang.

"Saya tidak bisa sampaikan kondisi korban. Kami tetap berusaha dan berdoa mendapatkan yang terbaik untuk kru dan penumpang. Tetapi juga kami menyiapkan keadaan terburuk sekalipun," kata dia.

Co Pilot pesawat Twin Otter Aviastar jenis PK BRM Nomor Ekor 7503, Yudhistira, diketahui bertempat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.