Anggota DPR Curiga Ada Kelompok yang Ingin Aceh Bergejolak
Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin atas kasus kekerasan di Aceh
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin atas kasus kekerasan di Aceh. Ia menilai pascaperjanjian Helsinki seharusnya tidak ada lagi konflik signifikan disana.
Pasalnya, sebagian besar tuntutan mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah diakomodir. "Saya mendapat informasi bahwa saat ini ada segelintir ex combatant baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang tidak puas dengan pemimpin di Aceh dan mencoba memprovokasi agar situasi keruh dan mereka bisa bermain," kata Dasco melalui pesan singkat, Rabu (14/10/2015).
Wakil Ketua Umum Gerindra itu juga mendengar bahwa ada sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat Aceh telah kembali bergabung dengan unrepresentative nations and peoples organization (UNPO). Padahal setelah Helsinki waktu itu GAM keluar dari UNPO.
Ia mengingatkan UNPO harus diwaspadai karena mereka termasuk yang dukung Catalan merdeka dari Spanyol. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah bersikap bijak dan berhati-hati. Namun tetap waspada dan tegas menyikapi soal Aceh, pendekatannnya tak cukup hukum tapi harus menyeluruh .
"Harus diwaspadai bahwa kasus pembakaran gereja hanya entri poin untuk membuat situasi keruh, karena dimanapun sebenarnya wajar kalau rumah ibadah bertambah, yang penting proporsional dengan umatnya," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.