Kerusuhan Singkil Karena Tidak Meratanya Pembangunan di Indonesia
MUI menyarankan agar Pemerintah Indonesia segera memeratakan pembangunan di Indonesia
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bentrokan antar umat beragama kembali terjadi. Kini bentrokan itu terjadi di Kabupaten Singkil, Aceh. Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpendapat hal itu terjadi karena tidak meratanya pembangunan di Indonesia.
MUI menyarankan agar Pemerintah Indonesia segera memeratakan pembangunan di Indonesia. Andai itu terealisasi, kata Ketua MUI Bidang Antar Umat Beragama, Yusnar Yusuf, bentrokan antar umat beragama seperti yang terjadi di Singkil tak akan terjadi.
"Distribusikan pembangunan itu merata di Indonesia. Setelah orang merasa aman, dia sudah memiliki kehidupan yang mapan, tidak akan terpikir untuk berantem. Jadi kemakmuran dulu. Kalau makmur pelbagai permasalahan saya kira bisa diatasi," ujar Yusnar di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).
MUI tak mau menyalahkan pemerintah sepenuhnya atas terjadinya bentrokan tersebut. Tapi, MUI mengakui bahwa di Indonesia, pengawasan terhadap umat beragama kurang baik, dan masih ada yang luput dari pantauan, "Ini kan terabaikan dia," tambahnya.
Yusnar mengimbau agar masyarakat mendukung program-program yang diusung pemerintah. Kalau pemerintah tidak didukung, kekacauan hingga terjadinya bentrokan bisa saja terjadi.
"Kita juga tidak bisa menyalahkan 100 persen kepada pemerintah. Dan ingat, bahwa pemerintah ini harus kita dukung, kalau kita marahi setiap hari, dia marah sama kita dibuatnya macam-macam. Bagi pemerintah kalau mau buat macam-macam mudah saja namanya juga pemerintah. Makanya, pemerintah harus kita dukung," ucapnya.
Sebelumnya bentrok antar massa terjadi pada Selasa (13/10/2015) di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Bentrokan mengakibatkan satu tempat yang diduga tempat ibadah terbakar, satu orang meninggal, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Menurut informasi yang diterima Tribunnews.com, korban meninggal diketahui bernama Samsul. Jumlah korban bentrok yang dievakuasi ke RSUD Aceh Singkil ada lima orang. Empat orang mengalami luka akibat benda tumpul, satu diantaranya merupakan anggota TNI Kodim 0109/Singkil.
Informasi lain menyebutkan, jumlah korban akibat bentrokan selain yang dievakuasi di RSUD Aceh Singkil, juga dibawa ke Puskesmas. Diperkirakan yang menjadi korban bentrok sekitar sepuluh orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.