Sebelum Pulang Jemaah Haji Ditembak Thermometer Laser
Tampak Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sibuk mendatangi satu persatu jemaah sambil membawa alat Thermometer
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH—Jemaah Haji dari Kloter 11 Embarkasi Padang Selasa (13/10/2015) sedang berada di lobi Hotel Dar Al Eiman Grand sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Mereka sedang menunggu kedatangan bus yang akan mengangkut jemaah asal Sumatera Barat tersebut ke Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA).
Para jemaah tersebut dijadwalkan akan pulang ke Tanah Air dengan menggunakan Pesawat Garuda Airlines sekitar pukul 15.15 WAS. Tampak sebagian jemaah duduk di sofa hotel, ada yang duduk di tangga hotel, bahkan lantai hotel sambil berbincang dengan teman sesama jemaah.
Tampak Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sibuk mendatangi satu persatu jemaah sambil membawa alat Thermometer Inframerah atau thermometer laser untuk mengukur suhu badan jemaah.
Diarahkannya alat tersebut ke wajah jemaah kemudian dengan seketika bisa diketahui berapa suhu jemaah yang akan pulang tersebut. Para jemaah pun bertanya-tanya sebenarnya apa fungsi alat tersebut awalnya “Ini untuk apa bu?” tanya seorang jemaah kepada dokter Pitriani yang memeriksa jemaah. “Ini untuk mengukur suhu badan bu,” jelas sang dokter kepada jemaah.
Dengan antusias para jemaah pun menanyakan berapa suhu badan mereka. Bersyukur dari 396 orang jemaah suhu badannya semuanya dalam keadaan normal. Tidak ada yang lebih dari 37 derajat celcius.
“Memang sengaja kita cek suhu badannya, takut ada yang mengalami demam tinggi. Demam tersebut bisa diakibatkan meningitis, mers, atau lainnya. Untuk itu kita antisipasi, bila ada yang mengalami demam kita bisa observasi atau diobati terlebih dahulu karena kita masih punya jeda 5 jam sebelum terbang,” ungkap Pitriani berbincang dengan wartawan.
Pengecekan tidak hanya dilakukan di pemondokan saja, saat jemaah di dalam pesawat pun akan kembali dicek suhu tubuhnya untuk memastikan para jemaah dalam kondisi sehat.
Sementara Kepala Seksi Kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Madinah dr Darmawali Handoko menjelaskan pendeteksian suhu tubuh kepada jemaah dalam rangka mengantisipasi berbagai penyakit yang ada di Arab Saudi termasuk mewaspadai jemaah mengalami dehidrasi.
“Jika ada jemaah yang mempunyai suhu 38 derajat celcius atau lebih maka dia akan diterapi bisa dengan terapi menggunakan obat turun panas atau dengan cairan” ucap pria yang akrab disapa dokter Koko ini.
Ada tiga tahapan yang dilakukan petugas TKHI dalam mendeteksi suhu tubuh jemaah haji saat akan kembali ke Tanah Air. Mulai dari saat akan berangkat ke bandara dari pemondokan, kemudian di dalam pesawat, dan saat sampai di Tanah Air.
“Tiga jam sebelum (pesawat) turun (landing) diharapkan para TKHI untuk memeriksa kembali suhu daripada jemaahnya, kemudian pada saat didebarkasi juga akan diadakan pemeriksaan suhu kembali jadi ada tiga tahapan yang dilakukan untuk Jemaah haji agar tidak tertular penyakit dari arab Saudi” katanya.