Ical: Pemerintah Harus Kurangi Tenaga Kerja Asing yang Masuk Indonesia
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengimbau agar kebijakan soal penerimaan tenaga kerja asing di Indonesia hendaknya dikurangi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengimbau agar kebijakan soal penerimaan tenaga kerja asing di Indonesia hendaknya dikurangi.
Tingkat pengangguran dan pemutusan hubungan kerja semakin melambung, dan ekonomi Indonesia sedang keadaan sulit. Menurut Aburizal Bakrie akrab disapa Ical, sebaiknya kebijakan memasukan pekerja-pekerja asing dihentikan.
"Dalam keadaan sulit. Terutama masalah pekerja. Memasukan pekerja-pekerja asing hendaknya kebijakan ini dihentikan," ujar Ical di Gang Anwar, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (20/10/2015).
Ia berharap pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah bila pekerjaannya bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seharusnya tidak perlu menggunakan tenaga kerja asing.
"Kita harapkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia diberikan kepada bangsa. Kecuali kalau itu tenaga ahli yang memang belum bisa kita tangani boleh-boleh saja," imbuhnya.
Menurutnya Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri mendapatkan kesulitan, bahkan ada yang dikembalikan ke Indonesia.
"Pekerjaan-pekerjaan Indonesia di luar negeri dapat kesulitan, dikembalikan ke Indonesia dengan paksa. Ada yang sampai dihukum mati dan sebagainya. Karena itulah masalah lapangan kerja juga harus diperhatikan," ucap Ical.