Demokrasi Ala NasDem Hal Langka
Langkah Patrice Rio Capella yang langsung mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal Partai NasDem dan anggota DPR RI mendapat sanjungan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Langkah Patrice Rio Capella yang langsung mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem dan anggota DPR RI mendapat sanjungan.
Pengamat Politik Delibrasi Institute, Eduardus Lemanto, mengatakan Partai NasDem sudah pada posisi yang benar menyikapi kasus Rio Capella.
Kader Partai NasDem sangat memegang teguh aturan yang mampu menjadi corong perkembangan demokrasi.
"Menurut saya Partai NasDem sudah on the right track, di jalan yang tepat untuk melakukan restorasi. Dan ini menjadi peletak dasar perkembangan demokrasi kita ke depan," kata Edu dihadapan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Selasa (20/10/2015) kemarin.
Dia mengatakan tak banyak kader parpol berani mengundurkan diri setelah tersandung kasus korupsi seperti dilakukan Rio Capella.
"Saya pikir sikap Pak Rio ini suatu sikap yang agak langka. Coba buka file-file kasus-kasus poltik yang orang-orang di parpol yang jatuh korup dan dilakukan pembelaan yang habis-habisan. Dan Partai NasDem tegas mengatakan tidak pada koruptor dan tidak memberi kesempatan apapun," katanya.
Edu sapaan akrabnya mengatakan, kasus Rio Capella mengingatkan dirinya pada Restorasi Meiji yang dilakukan kekaisaran Jepang pada tahun 1800-an. Restorasi Meiji yang menekankan budi pekerti, tahu diri, dan rasa malu diterapkan pula pada kader-kader Partai NasDem.
"Apa dampaknya? Produk dari Restorasi Meiji menjadikan pemimpin-pemimpin Jepang hingga saat ini malu dengan tindakan korupsi. Jangankan korupsi, diduga melakukan korupsi saja mereka dengan tegas akan meninggalkan partai saat itu juga," katanya.