CSIS: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Program Maritim Jokowi-JK Paling Tinggi
Sementara ketidakpuasan paling besar terjadi pada bidang ekonomi.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Center Strategic and International Studies (CSIS) menerbitkan hasil survei terkait puas atau tidaknya publik terhadap kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla selama satu tahun memerintah.
Tingkat kepuasan publik paling tinggi berdasarkan hasil survei tersebut ada di bidang maritim. Sementara ketidakpuasan paling besar terjadi pada bidang ekonomi.
"Bidang maritim tingkat kepuasan publik 59,4 persen. 32,8 persen tidak puas sementara sisanya yang mengaku tidak tau atau tidak mejawab 7,8 persen," kata Peneliti CSIS Arya Fernandez dalam konferensi pers di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Sementara itu Arya menjelaskan, soal kinerja pemerintah di bidang ekonomi, sebanyak 69,1 persen menyatakan tidak puas. Hanya 30 persen publik yang puas dengan kinerja di bidang ekonomi. Menurutnya, pelemahan ekonomi yang terjadi dalam satu tahun pemerintahan, ditengarai sebagai penyebabnya.
"Walau sudah ada lima paket kebijakan ekonomi, publik masih menunggu implementasi dan hasilnya," kata Arya.
Bidang politik, berada pada urutan ketiga. Sebanyak 53,8 persen responden menyatakan tak puas dan 40 persen menyatakan puas. Di bidang hukum, 45,8 persen menyatakan tidak puas dan 51,1 persen menyatakan kepuasannya.
Kepuasan tertinggi publik ada di bidang Maritim, dengan 59,4 persen menyatakan kepuasannya. Hanya 32,8 persen yang menyatakan tidak puas.
Meski tidak puas dengan kinerja Jokowi, namun publik masih menyatakan kepercayaannya kepada Jokowi-JK. Sebanyak 79,7 persen responden masih percaya Jokowi bisa memperbaiki kinerjanya dalam empat tahun mendatang. Adapun tingkat kepercayaan terhadap JK, berada sedikit dibawah Jokowi , yakni di angka 75,2 persen.
"Tingkat kepercayaan yang masih tinggi ini seharusnya dimanfaatkan oleh Jokowi-JK untuk memperbaiki kinerjanya," kata Arya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 14-21 Oktober 2015 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner trstruktur. Jumlah responde adalah 1183 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan multi-stage random sampling, margin of error sebesar plus minus 2,85 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.