Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembiaran Kabut Asap Ganggu Stabilitas Ekonomi dan Sosial

Jika dibiarkan, bencana kabut asap akan mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
zoom-in Pembiaran Kabut Asap Ganggu Stabilitas Ekonomi dan Sosial
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru semakin pekat, Rabu (21/10/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah segera menindaklanjuti beberapa saran dan masukan DPR dan masyarakat terkait kebakaran lahan dan hutan serta bencana asap yang sudah meresahkan.

"Jika dibiarkan dampak asap tersebut bisa semakin mengancam kesehatan masyarakat dan mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi," kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay melalui pesan singkat, Senin (26/10/2015).

Dalam rapat kerja, Rabu, (21/10/2015), Komisi VIII dan Kepala BNPB sepakat menjadikan kebakaran hutan dan lahan sebagai bencana nasional, sehingga penanganannya lebih intensif dan tidak menelan korban lebih luas lagi.

Komisi VIII juga mendesak Kepala BNPB menginisiasi lahirnya keppres yang menyatakan agar lahan bekas kebakaran hutan tidak diperbolehkan diubah menjadi lahan perkebunan.

Menurut Saleh, kebijakan penting ini sebagai langkah preventif agar kebakaran hutan tak terjadi lagi di tahun mendatang. Apalagi, kebakaran ini telah menelan kerugian luar biasa, termasuk pemanfaatan APBN untuk pemadaman.

"Kami meyakini kebakaran lahan dan hutan yang terjadi itu disengaja. Ada oknum-oknum tertentu yang sengaja membakar untuk memperluas lahan perkebunan," imbuh politikus PAN itu.

Berita Rekomendasi

"Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah membuat aturan agar lahan bekas kebakaran dilarang dipergunakan untuk perkebunan. Termasuk lahan yang sudah memiliki izin, dikembalikan lagi ke negara."

Jika pemerintah abai terhadap rekomendasi dan masukan masyarakat dan DPR, tak menutup kemungkinan DPR membentuk pansus kebakaran hutan dan lahan dan bencana asap.

"Pada waktu rapat minggu lalu itu, BNPB masih meminta waktu. Apalagi, menurut kepala BNPB, kebakaran sudah semakin meluas ke provinsi lain, termasuk NTB, papua barat, dan beberapa titik di pulau Jawa," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas