TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata anggota DPR RI Dewi Yasin Limpo terlihat berkaca-kaca. Dewi baru saja mendapat kunjungan dari anak dan sanak keluarganya.

"Ketemu anak, ya nangis lah," ujar Dewi di KPK, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Walau mengaku menangis, Dewi masih bisa memampangkan senyumannya. Hanya saja, adik Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo itu enggan berlama-lama menjawab pertanyaan wartawan.

"Di dalam pemeriksaan," tukas Dewi.

Dewi sebenarnya belum bisa dibesuk secara resmi oleh keluarganya berhubung Dewi masih dalam tahap masa pengenalan lingkungan (Mapenaling).

Keluarganya pun mengunggu di ruang lobi KPK. Saat tiba di KPK, Dewi pun menyempatkan memeluk anggota keluarganya. Begitu juga sewaktu dia hendak meninggalkan KPK.

Dewi ditahan pada Kamis (22/2010) dini hari di Rumah Tahanan KPK. Penahanan tersebut adalah buntut penangkapan dirinya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, pekan lalu.

Dewi diduga adalah bagian dari operasi tangkap tangan di Kelapa Gading dimana ditemukan uang 177.700 Dolar Singapura atau setara Rp 1,7 miliar.

Dewi kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemberian hadiah atau janji kepada anggota DPR terkait usulan penganggaran proyek infrastruktur energi baru dan terbarukan tahun anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua.

Tersangka lainnya adalah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Deiyai Iranius, Direktur Utama Setiady Jusuf, Sekretaris Pribadi Dewi yakni Rinelda Bandaso, dan Dewi Yasin Limpo.