Menteri Hanif Gelar Pertemuan Khusus dengan Menaker Anggota OKI
Hadir dalam acara ini, perwakilan dari 35 negara OKI dan 17 menteri tenaga kerja dari negara OKI.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia, Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri mengelar serangkaian pertemuan tingkat menteri dengan menteri-menteri tenaga kerja di Negara-negara OKI.
Salah satunya, adalah Menaker Hanif bertemu dengan Menaker Qatar, Menaker Sudan, Azerbaijan, dan lainnya.
“Kami menjajaki pertemuan dengan para menteri dari negara OKI ini untuk penguatan kerjasama dalam hal perlindungan migran workers dan peningkatan kesejahteraan mereka,” ujar Hanif di sela-sela acara pembukaan 3rd Islamic conference of labour ministers di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Tema yang diangkat dalam konfrensi ini adalah mainstreaming youth employment and occupational safety and healt (OSH).
Hadir dalam acara ini, perwakilan dari 35 negara OKI dan 17 menteri tenaga kerja dari negara OKI.
Pertemuan dengan menteri tenaga kerja Qatar misalnya, lanjut menteri Hanif, menghasilkan poin pentingnya peningkatan kerjasama antar kedua negara dalam melindungi migran workers secara maksimal. Hal ini sangat penting agar kedua belah negara merasa nyaman dalam menjalin kersama karena sama-sama mendapatkan keuntungan.
“Dari pertemuan dengan menteri tenaga kerja Qatar tadi misalnya, kita jadi tahu bahwa mereka tertarik juga membangun BLK di Indonesia, agar migran worker yang dikirim ke Qatar betul-betul sesuai seperti yang mereka butuhkan. Banyak poin lain yang kita bahas juga yang bernilai positif buat bangsa dan Negara kita,” terang dia.
Selain itu, lanjut menteri muda yang selalu energik ini, berbagai isu ketenagakerjaan juga dibahas, antara lain soal peningkatan kompetensi dengan pelatihan kepada para pekerja, dan tindaklanjut kongkrit dari peningkatan kerjasama bilateral antar kedua belah negara dalam bidang ketenagakerjaan. Hal ini penting agar perbaikan nasib pekerja Indonesia yang bekerja di negara-negara OKI semakin baik perlindungan dan kesejehteraannya.
“Pertemuan yang kita gelar sangat positif dan berlangsung dengan penuh kekeluargaan, kita sharing best practice dari masing-masing negara soal penanganan isu-isu ketenagakerjaan," ujar Hanif.