Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

284,9 Ton Garam Ditaburkan untuk Hujan Buatan

Total 284,9 ton garam (NaCl) yang ditaburkan ke dalam awan sejak Juni hingga sekarang

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 284,9 Ton Garam Ditaburkan untuk Hujan Buatan
Kompas.com
Petugas memasukkan NaCL (garam dapur yang diolah menjadi tepung) untuk disebarkan dalam awan sebagai operasi modifikasi cuaca di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/1/2014). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi akan mulai melakukan modifikasi cuaca dalam rangka mengurangi curah hujan di wilayah Bogor dan DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir yang lebih besar di wilayah Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat pesawat terbang, yakni 3 pesawat Casa dan 1 pesawat CN-295 terus terbang melakukan penyemaian awan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho katakan, Pesawat ditempatkan di Pekanbaru, Palembang, Pontianak dan Palangkaraya.

"Total 284,9 ton garam (NaCl) yang ditaburkan ke dalam awan sejak Juni hingga sekarang. ‎Hujan buatan dilakukan oleh BPPT, BNPB, TNI AU dan KLHK," sebut Sutopo kepada Tribun, Sabtu (31/10/2015).

Garam dapur (NaCl) dengan butiran sangat kecil ditaburkan pada awan-awan Cummulus. ‎Butir NaCl bersifat higroskopis yang menyerap butir-butir air dalam awan sehingga bertambah besar ukuran butirnya.

Dijelaskan, adanya proses tumbukan dan penggabungan di dalam awan menyebabkan turunnya hujan.

Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alam yang turun cukup merata di Sumatera dan Kalimantan selama 26-30 Oktober 2015 telah menyebabkan kondisi membaik.

Semua indikator seperti jumlah hotspot, jarak pandang dan kualitas udara menunjukkan kondisi yang membaik secara signifikan.

Berita Rekomendasi

Hotspot menurun. Jika sebelumnya jumlah hotspot sering mencapai ribuan, ‎misal 2.218 hotspot di Indonesia pada 24-10-2015, namun Sabtu (31-10-2015) hanya 402 hotspot.

‎Begitu pula jarak pandang, jika sebelumnya rata‎-rata kurang dari 500 m, namun saat ini sudah menjauh.

Pagi ini di Padang 4 km, Pekanbaru 7 km, Jambi 2,8 km, Palembang 800 m, Pontianak 2 km, Palangkaraya 1,5 km, dan Banjarmasin 6 km.

Indeks kualitas udara‎ (PM10) yang sebelumnya banyak kota sering level Berbahaya, pada hari ini kota-kota di Sumatera dan Kalimantan berada pada level Baik-Sedang.

Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa 26-31 Oktober 2015, hujan dan awan-awan potensial banyak di Sumatera dan Kalimantan.

Untuk mempercepat dan meningkatkan intensitas hujan, maka Pemerintah mengintensifkan operasi hujan buatan.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan hujan buatan ditingkatkan saat banyak awan seperti sekarang. Bahkan TNI AU akan mengirim pesawat Hercules C-130 untuk hujan buatan.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas