Aburizal dan Agung Laksono Jalan Beriringan di Kantor DPP Golkar
Saat memasuki aula tempat digelarnya acara pada sekitar pukul 19.30 WIB, keduanya berjalan beriringan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aburizal Bakrie dan Agung Laksono akhirnya dipertemukan di acara "Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar," di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (1/11/2015), malam.
Agung yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golakar versi musyawarah nasional (Munas) Jakarta hadir terlebih dahulu di DPP Partai Golkar yakni sekitar pukul 17.00 WIB.
Sedangkan Aburizal Bakrie yang merupakan ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali hadir sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat memasuki aula tempat digelarnya acara pada sekitar pukul 19.30 WIB, keduanya berjalan beriringan.
Dalam iring-iringan tersebut juga terdapat Wakil Presiden RI yang juga mantan Ketua DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, serta sejumlah petinggi Partai Golkar lainnya.
Sejak kepengurusan DPP Golkar terpecah dua, antara hasil munas Bali dan munas Ancol, kedua kubu saling 'serang' dan perang statement. Namun, dalam agenda malam ini, suasana tegang semenjak akhir 2014 itu mulai mencair.
Di acara tersebut, Aburizal dan Agung duduk di satu meja. Mereka hanya dipisahkan oleh Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan. Di meja yang sama, juga duduk Jusuf Kalla.
Di acara tersebut, tampak Wakil Bendahara Umum Munas Bali, Bambang Soesatyo, terlibat obrolan akrab dengan salah satu pimpinan hasil Munas Ancol, Leo Nababan. Selain itu juga tampak Fadel Muhammad yang mendukung Aburizal, terlibat obrolan akrab dengan Lawrance Siburian yang mendukung Agung.
Dalam kesempatan itu, pembawa acara yang juga merupakan Kader Partai Golkar, Tantowi Yahya, sempat mengungkapkan rasa senangnya.
Ia menyebut pascakonflik kepengurusan yang berlangsung sejak sekitar setahun terakhir, pada malam ini kedua kubu akhirnya bertemu.
"Berbahagia sekali saat ini, kita rasanya sudah lama tidak kumpul saat ini, yang saya lihat di sini wajah-wajah optimis, yang tadinya musuhan sekarang sekarang berangkulan," jelasnya.
Konflik kepengurusan Partai Golkar berakhir dengan putusan Mahkamah Agung (MA), yang tidak mengakui kedua kubu.
MA mengembalikan kepengurusan ke munas Riau pada 2009 lalu, di mana Aburizal ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.