Komandan Serda YH Akan Turut Diperiksa
Begitu juga dengan kondisi kejiwaan Yoyok Hadi.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes TNI Angkatan Darat Belum bisa banyak mengungkap sosok Serda YH, oknum TNI yang melakukan penembakan ke pengendara sepeda motor di Cibinong, Bogor, kemarin.
Kadispen TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah mengatakan pihaknya saat ini tengah mendalami kasus tersebut, serta melakukan pemeriksaan terhadap anak buahnya itu.
Begitu juga dengan kondisi kejiwaan YH.
Meski dalam aturannya untuk lolos pendidikan Tamtama, para peserta harus lolos tes psikologi, tapi kapan terakhir YH menjalani tes kejiwaan lagi, Sabrar belum dapat informasi detailnya. Publik diminta sabar menunggu hasil pemeriksaan pihaknya.
"Yang terpenting ada beberapa kali test psikologi dalam upaya menempatkan orang yang tepat untuk ditempatkan dimana," kata Sabrar saat dihubungi wartawan, Rabu (4/11/2015).
Sementara mengenai penggunaan senjata api ketika berdinias maupun tidak, kata Sabrar, sudah ada prosedur tetapnya.
Seperti Peraturan Panglima TNI dan ST KSAD.
Berdasarkakan protapnya, kata Sabrar bila senjata api itu berkaitan dengan tugas, tentu harus dilengkapi dengan surat tugas. Selain itu sang prajurit kondisi kejiwaannya harus bagus. Karena itu, bisa saja, senjata tak diberikan komandan bila kondisi kejiwaan anak buahnya tidak baik.
"Secara umum ada aturannya, beban tugas, kepangkatan. Ada clearance test dan psikotest. Tidak hanya kecerdasan tapi kestabilan jiwa juga dilihat," kata Sabrar.
Sabrar juga memastikan bahwa senjata yang dipegang prajurit bukan milik pribadi. Karenanya, tegas dia, semua ada aturannya. Sabrar juga memastikan bahwa anggota TNI yang memegang senjata api harus sepengetahuan komandannya. Karena itu terbuka kemungkinan atasan dari YH juga turut diperiksa dalam kasus ini.
"Ada pemeriksaan konteks yang terkait dengan komandan satuan," kata Sabrar.