Pembangunan Kawasan Perbatasan dengan Memberdayakan Masayarakat Setempat
Rekomendasi yang disepakati tak lain untuk untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan melalui program PKBI.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rekomendasi yang disepakati tak lain untuk untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan melalui program Pengembangan Kawasan Beranda Depan Indonesia (PKBI).
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Desa Marwan Jafar mengungkap salah satu rekomendasi dari hasil Border Investment Summit, Pengembangan Potensi dan Peluang Investasi di Daerah Perbatasan yang sudan berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta pada Selasa, (3/11/2015) lalu.
Perlunya dilakukan dengan upaya pengembangan dan pemberdayaan untuk mewujudkan daerah perbatasan yang berdaulat, sejahtera, dan berdaya saing dalam PKBI ini. Dijelaskan pula,segera mendorong pengembangan daerah perbatasan yang berbasis pendekatan kawasan untuk membentuk suatu sistem pengembangan ekonomi wilayah yang terpadu.
"Pembangunan kawasan perbatasan perlu dilakukan melalui prinsip pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.
"Melalui penyelenggaraan Border Investment Summit ini, diharapkan dapat ditingkatkan investasi daerah perbatasan, yang merupakan upaya strategis untuk mengembangkan perekonomian dengan langkah yang terintegrasi dan sinergis,” lanjut Marwan Jafar.
Upaya meningkatkan investasi di daerah perbatasan yang diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar Rp130 triliun dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2019. Karena berdasarkan potensi dan peluang investasi yang dimiliki 41 kabupaten atau kota dengan berbasis usaha primer.
"Angka investasi perbatasan itu, diharapkan menjadi rekomendasi dan masukan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah lebih lanjut dalam mengupayakan peningkatan investasi di daerah perbatasan," ujar Menteri Desa, Marwan Jafar.
Investasi pada basis usaha primer yang ditawarkan, Menteri Desa Marwan Jafar mengatakan, seperti sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan.
Sedangan untuk basis sekunder melalui industrialisasi pengolahan sumber daya alam di perbatasan. "Dan pada basis usaha tersier melalui pengembangan pariwisata di daerah perbatasan," ujarnya.
"Karena, daerah perbatasan mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, yang ditunjukkan oleh karakteristik kegiatan yang mempunyai dampak penting bagi kedaulatan negara menjadi faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya," ujar Marwan Jafar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.