TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menyindir hasil kinerja setahun Presiden Joko Widodo.

Menurut Fadli, dari sekian janji-janji kampanye, hanya berhasil mewujudkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015.

"Dari sekian janji kampanye, hanya Hari Santri Nasional yang bisa terwujud," kata Fadli saat dikusi bertajuk 'Reshuffle Datang, Parpol Tegang' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu ((5/11/2015).

Fadli menilai reshuffle jilid II tidak bisa ditawar lagi. Presiden tidak bisa menunda pergantian para menterinya karena hasil survei juga menyatakan publik tidak puas terhadap kinerja Pemerintah. Presiden Jokowi diingatkan tidak mengganti menteri hanya berdasarkan alasan politis semata.

"Harusnya dalam menentukan itu dicari orang yang terbaik, the best brain in the country. Jadi terbaik di bidangnya. Itu yang harus dicari oleh Presiden," kata dia.'

Wakil Ketua DPR itu menyarankan apabila kandidat tersebut ternyata berada di luar partai, Presiden harus mencarikan dia partai supaya tetap terakomodir di Pemerintahan. Kata Fadli, kebijakan tersebut perlu ditempuh agar menghasilkan kabinet terbaik atau dream team.

"Nanti akan menghsilkan dream team. Kalau sekarang hanya mengandalkan nama-nama dari partai politik, ya itu hanya seadanya. Akhirnya menurut saya hanya mengulang. Kalau itu yang dilakukan, menurut saya tidak akan banyak menghasilkan. Ini hanya akan membuat beban kepada presiden," tukas Fadli.