Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBRI Buka Suara Soal Tudingan Gunakan Jasa Lobi Pertemukan Jokowi dan Obama

Untuk memastikan hasil konkrit kunjungan Presiden RI, KBRI sejak awal telah membahas berbagai hasil kunjungan yang bersifat strategis

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in KBRI Buka Suara Soal Tudingan Gunakan Jasa Lobi Pertemukan Jokowi dan Obama
SETPRES/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan konferensi pers bersama dalam kunjungan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (26/10/2015). Ini merupakan kunjungan kenegaraan perdana Joko Widodo ke Amerika Serikat setelah dilantik sebagai Presiden. TRIBUNNEWS/SETPRES/LAILY RACHEV 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak KBRI di Washington DC membantah adanya upaya lobi agar Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

"Terkait dengan pemberitaan penggunaan Lobbyist di Amerika Serikat, meskipun lobbyist merupakan bagian dari kehidupan politik di Amerika Serikat, Pemerintah RI sejak dilantik pada Oktober 2014 tidak pernah menggunakan lobbyist di Amerika Serikat," tulis siaran pers dari KBRI di Washington DC, Sabtu (7/11/2015).

KBRI menyatakan adanya spekulasi yang menyatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Obama difasilitasi oleh lobbyist sangat tidak berdasar.

Sejak pertemuan pertama Presiden Jokowi dan Presiden Obama di Beijing di sela-sela pertemuan APEC pada Nopember 2014, Presiden Obama telah mengundang Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat.

Selain itu, Presiden Obama melalui suratnya tanggal 16 Maret 2015 telah secara resmi menulis surat kepada Presiden Joko Widodo dan mengundang secara resmi untuk berkunjung ke Amerika Serikat.

"Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Juni 2015 membalas undangan Presiden Obama dan menyatakan akan berkunjung ke Washington DC pada tanggal 26 Oktober 2015 setelah kedua negara menyepakati waktu yang sesuai bagi Kedua Kepala Negara," tulis siaran pers tersebut.

KBRI menyatakan, terkait anggapan bahwa KBRI tidak mampu mensukseskan kunjungan Presiden RI sangat tidak merefleksikan fakta yang sesungguhnya. Sejak Nopember 2014, sesuai instruksi Menlu RI, KBRI Washington DC telah mempersiapkan kunjungan Presiden RI ke Amerika Serikat baik menyusun program maupun memastikan hasil yang konkrit dari kunjungan.

Berita Rekomendasi

Untuk menciptakan momentum Presiden RI, KBRI memfasilitasi berbagai kunjungan Pejabat Indonesia ke Amerika Serikat maupun Pejabat AS ke Indonesia termasuk kunjungan 7 anggota Kongres AS dan 4 Senator Senior AS. KBRI memfasilitasi tidak kurang dari 6 kunjungan bisnis dari berbagai perusahaan besar di Amerika Serikat ke Indonesia.

"Duta Besar telah bertemu setidaknya dengan hampir 100 anggota Kongres dan Senator AS untuk menjelaskan arti penting kunjungan dan meminta dukungan suksesnya kunjungan Presiden RI," tulis KBRI di Washington.

Untuk memastikan hasil konkrit kunjungan Presiden RI, KBRI sejak awal telah membahas berbagai hasil kunjungan yang bersifat strategis dengan pihak Amerika. Kesepakatan di bidang pertahanan, maritim dan energi merupakan hasil konkrit yang bersifat strategis. Kesepakatan bisnis yang lebih dari 20 milyar dollar bukanlah sebuah kebetulan.

Kesepakatan tersebut sejak Nopember 2014 terus diupayakan oleh pihak Indonesia maupun Amerika Serikat. Berbagai upaya dilakukan KBRI dan berbagai pihak di tanah air agar kesepakatan bisnis dan komitmen ekspansi investasi dapat disampaikan Perusahaan AS.

Dalam mempersiapkan kunjungan, Duta Besar selalu melakukan konsultasi dengan Menteri Luar Negeri dan Kepala Staff Kepresidenan yang kemudian menjadi Menko Polhukam agar kunjungan Presiden RI dapat menghasilkan hal-hal konkrit baik yang bersifat strategis maupun komitmen bisnis sesuai kepentingan nasional Indonesia.

Kunjungan Kepala Staff Kepresidenan pada bulan Maret 2015, merupakan bagian dari berbagai kunjungan Pejabat Indonesia ke AS untuk menciptakan momentum menuju kunjungan Presiden. Selain Kepala Staff Kepresidenan, terdapat pula kunjungan Menhan dan Panglima TNI untuk kerja sama pertahanan; Menteri ESDM untuk urusan kerja sama bidang energi, Ketua DPR untuk kerja sama antar parlemen dan Menlu RI.

Secara khusus, 1 bulan sebelum kunjungan Presiden RI, Menlu RI melakukan pertemuan dengan Menlu Kerry yang secara khusus membahas persiapan kunjungan termasuk hasil konkrit kunjungan Bapak Presiden. Dalam pertemuan tersebut,

"Kedua Menlu mengumumkan secara resmi kunjungan Presiden RI ke Amerika Serikat pada tanggal 26 Oktober 2015," tulis siaran pers tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas