Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Pancasila Gelar Apel Kesetiaan Peringati Hari Pahlawan

"Langkah nyata itu bisa mengubah dan memperbaiki keadaan, bukan malah memperburuk kondisi nasional," ujar Japto.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemuda Pancasila Gelar Apel Kesetiaan Peringati Hari Pahlawan
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Ketua Pemuda Pancasila, Japto Soelityo Soerjosumarno memimpin peringatan apel kesetiaan memperingati Hari Pahlawan 10 November di Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) menggelar peringatan apel kesetiaan memperingati Hari Pahlawan 10 November di Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Ketua Pemuda Pancasila, Japto Soelityo Soerjosumarno mengatakan, acara ini untuk mengenang perbuatan keji dalam usaha mengubah ideologi negara Indonesia.

"Apel ini bukan sekedar rekreasi namun wajib bagi kader Pemuda Pancasila untuk mengenang sejarah bangsa sebagai wujud untuk mewujudkan cita-cita proklamasi," kata Japto.

Menurutnya, sejak peristiwa G30S, pemerintah orde baru melarang keberadaan Partai Komunis Indonesia namun saat ini banyak keputusan dan dasar hukum ingin mengembalikan ajaran komunis.

Dirinya mencontohkan ada kegiatan orang dalam rapat dan apel dengan menunjukkan atribut PKI.

"Masih ada sebagian aparat pemerintah misalnya Polri, TNI, dan birokrat yang perlahan dan pasti ingin mengembalikan komunisme di Indonesia," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa setiap kader bangsa harus ditanamkan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Menurutnya, seluruh warga negara wajib melindungi bangsa Indonesia dengan seluruh kemampuan, pikiran, tenaga, uang dan nyawa.

Berita Rekomendasi

"Kita harus melihat bahwa bangsa Indonesia sekarang sudah menjadi liberal melebihi Amerika Serikat," katanya.

Menurutnya seluruh komponen bangsa harus bahu membahu memperbaiki kondisi bangsa Indonesia bukan malah memperburuk kondisi nasional. Japto juga mencontohkan para ahli ekonomi harus membantu memperbaiki kondisi ekonomi nasional dengan berperan serta mencari jalan keluar krisis ekonomi saat ini.

"Langkah nyata itu bisa mengubah dan memperbaiki keadaan, bukan malah memperburuk kondisi nasional," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas