Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Tak Diundang dalam Pertemuan Jokowi-KIH

Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan para petinggi partai pendukung pemerintah di Istana Negara, Partai Amana

Editor: Adi Suhendi
zoom-in PAN Tak Diundang dalam Pertemuan Jokowi-KIH
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Jusuf Kalla 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan para petinggi partai pendukung pemerintah di Istana Negara, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak hadir.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada wartawan di kanfor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2015), mengatakan bahwa PAN tidak memiliki perwakilan di kabinet sehingga tidak diundang.

"Ini yang semalam itu partai-partai yang ada wakilnya di pemerintah," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut hadir antara lain Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto dan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Pertemuan antara petinggi partai pendukung pemerintah dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden menurut Jusuf Kalla adalah pertemuan biasa, untuk mengkonsultasikan sejumlah hal.

"Pertemuan partai pendukung pemerintah dengan presiden dan saya itu rutin, karena bagaimana pun pemerintah didukung partai-partai yang harus konsultasi," kata Jusuf Kalla.

Berita Rekomendasi

Jusuf Kalla mengatakan bahwa dalam pertemuan malam tadi dibahas sejumlah permasalahan negara.

Wakil Presiden mengakui salah satu yang dibahas diantaranya masalah perombakan kabinet atau reshuffle.

"Bahwa masalah politik, masalah reshuffle jadi bagian dari pembicaraan.Tapi presiden bilang memang belum waktunya," jelasnya.

Ia menyebut saat ini banyak yang harus difokuskan, mulai dari permasalahan ekonomi hingga rencana digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serantak pada 9 Desember mendatang.

"Kan masih sibuk ini. Presiden ke luar negeri, saya ke luar negeri, mau Pilkada. Ekonomi kita mesti diperhatikan. Kalau tidak mungkin, katakanlah kalau mau diganti ya pada saat lain," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas