Sutrisno Bachir Tanggapi Positif Perubahan Nama KIH Menjadi P4
"Sudah saatnya fokus ke masalah ekonomi. Bukan lagi emosi antar koalisi. Sehingga fokus saja ke ekonomi saja yang melambat," kata Sutrisno.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPP PAN Sutrisno Bachir menanggapi positif perubahan nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah (P4).
Perubahan nama ini dilakukan usai pertemuan antara presiden dan petinggi partai politik yang tergabung dalam KIH, Kamis (12/11/2015) kemarin.
"Saya rasa lebih bagus begitu. Jadi tidak perlu ada pembelahan dan saya rasa ini juga yang diinginkan oleh masyarakat," ujar Sutrisno saat ditemui di acara Munas Keluarga Besar PII di Sudirman, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Dirinya menjelaskan bahwa hal itu akan membawa ke masa yang sudah terjadi di parlemen sebelumnya dan hal itu dirasa penting olehnya karena secara emosi akan berkurang.
"Sudah saatnya fokus ke masalah ekonomi. Bukan lagi emosi antar koalisi. Sehingga fokus saja ke ekonomi saja yang melambat," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta tidak ada lagi dua kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pasalnya, persoalan berat sedang dihadapi Indonesia.
Zulkifli mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ia mengungkapkan adanya persoalan ekonomi yang berat yang berasal dari luar.
"Makanya, saya sampaikan tolonglah janganlah lagi KMP KIH. Jangan lagi kelompok-kelompok, sudah saya usulkan ya sudah partai yang bergabung dengan pemerintah atau yag mendukung atau yang tidak mendukung," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
"Alhamdulillah saya bersyukur saya baca dikoran presiden hari ini tidak lagi persoalkan KIH KMP tapi apakah mendukung kebijakan pemerintah atau tidak," tambahnya.
Ia mencotohkan dalam Pilkada tidak ada lagi pengotak-kotakan partai politik. Partai yang dulu berbeda koalisi ternyata bergabung di Pilkada. "Jadi saya bersyukur kalau tiada pengotak-kotakan lagi. Bukankah partai politik itu kan sama tujuannya ingin memakmurkan rakyatnya," ujar Ketua MPR itu.
Nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun diketahui telah berganti dengan partai-partai pendukung pemerintah.
PAN, kata Zulkifli, telah menyatakan sebagai pendukung dan bergabung dengan pemerintah. Mengenai ketidakhadiran PAN dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, ia menuturkan hal tersebut dikarenakan masih terdapat nama KIH.
"Saya kan mengatakan tidak KMP tidak KIH, tidak relevan lagi," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.