Peneliti LIPI: KMP Semakin Lemah Bila Setya Novanto Lengser
Bila Setyo Novanto harus lengser dari posisinya sebagai Ketua DPR maka akan terjadi goncangan politik.
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila Setyo Novanto harus lengser dari posisinya sebagai Ketua DPR maka akan terjadi goncangan politik.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, menyebut posisi Koalisi Merah Putih (KMP) juga akan semakin lemah.
"Bagi KMP ini tawaran, karena ada kader yang didesak untuk mundur," kata Siti kepada wartawan, usai ia menghadiri diskusi di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (20/11/2015).
Bila Setya Novanto atau yang akrab dipanggil Setnov harus lengser, menurut Siti penggantinya harus berasal dari partai yang sama, yakni Partai Golkar.
Namun masalahnya hingga kini partai berlambang pohon beringin itu belum bisa menyelesaikan dualisme kepengurusannya.
"Harus dari partai yang sama (penggantinya), kalau tidak bisa marah nanti," jelasnya.
Belum bisa dipastikan juga apakah Aburzial Bakrie yang pro KMP akan mampu mempertahankan partai tersebut dari gugatan Agung Laksono, yang pro pemerintah.
Setnov merupakan salah satu pendukung KMP yang mendapat jabatan tertinggi.
Sedangkan Ketua DPR, Zulkifli Hasan sudah tidak lagi bersama KMP, setelah Partai Amanat Nasional (PAN) memindahkan dukungannya.
"Pastinya ada riak-riak politik, ada goncangan," terangnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.