Jokowi Ingatkan Pilih Lima Capim KPK, Komisi III DPR Bilang Sabar
Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin tidak berkomentar banyak mengenai pernyataan Presiden Jokowi itu.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa DPR harus memilih lima calon dari 10 calon yang diajukan pemerintah.
Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin tidak berkomentar banyak mengenai pernyataan Presiden Jokowi itu.
"Nanti hari Senin (30/11/2015), akan kita plenokan," kata Aziz Syamsuddin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Ketika didesak kembali dengan pertanyaan yang sama, Aziz tetap meminta semua pihak untuk bersabar.
"Yang penting hari Senin, kita pleno. Sabar," kata Politikus Golkar itu.
Sementara Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan sesuai undang-undang memang DPR memilih lima dari 10 calon pimpinan KPK. Mengenai adanya pendapat yang menginginkan pengembalian nama kepada presiden, Masinton menyebutkan hal itu merupakan pandangan dari anggota-anggota.
"Hari Senin nanti rapat, kalau kami PDIP ingin segera dilanjutkan ke uji kelayakan. Enggak ada niat menunda," tutur Politikus PDIP itu.
Masinton menegaskan fraksi akan mengikuti ketentuan UU untuk memilih lima dari 10 Capim KPK. "PDIP akan pilih lima dari 10. Itu sesuai UU. Kita pilih lima, wajib lima. Fiks," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menanggapi terhambatnya proses uji seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Komisi III DPR RI.
Presiden mengatakan pemerintah tidak ingin mencampuri prosesnya karena hal itu sudah menjadi kewenangan penuh DPR. Namun, ia mengingatkan bahwa DPR harus memilih lima calon dari 10 calon yang diajukan pemerintah.
"Yang paling penting memang menurut Undang-Undang, DPR memilih lima dari 10 nama yang diajukan," ujar Presiden usai menghadiri acara Kompas 100 CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Meski mengalami hambatan, Presiden mengaku dirinya sudah mendengar bahwa kini perbedaan pendapat yang ada di setiap fraksi di Komisi III DPR RI sudah hampir satu suara.
"Dan saya mendengar bahwa memang komisi III sudah akan memutuskan. Itu saya dengar lho," kata Presiden