TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengklarifikasi kabar adanya bumbu dari restoran Solaria yang mengandung babi.

Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim menyebutkan hasil positif dari inspeksi mendadak restoran Solaria cabang Balikpapan, Kalimantan Timur adalah temuan positif yang keliru (positive false).

Hal tersebut dapat terjadi menurutnya, akibat dari hasil Rapid Test yang digunakan saat sidak itu, sebaiknya tidak digunakan sebagai temuan awal.

"Hasil Rapid Test seharusnya tidak menjadi kesimpulan awal yang diumumkan pada publik," kata Lukmanul Hakim di kantor MUI, Cikini, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Lukman menjelaskan temuan positif dari Rapid Test, menurut prosedur MUI, diteruskan ke tes lanjutan yaitu tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dan tes DNA.

Pada tes lanjutan tersebut baru dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah temuan dapat dikatakan benar mengandung babi atau tidak.

"Dari hasil uji PCR dan DNA, kami berkesimpulan bahwa adanya temuan zat yang mengadung babi di Kalimantan Timur adalah positive false dan status kehalalan Solaria sesuai fatwa MUI sebelumnya," kata Lukman.