Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama Ini Pembentukan Pansus untuk Bargaining Politik

Pansus bukan untuk menyelesaikan persoalan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Selama Ini Pembentukan Pansus untuk Bargaining Politik
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah aktivis memakai topeng Ketua DPR Setya Novanto saat berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015). Mereka menuntut KPK agar mengusut dan memeriksa Setya Novanto terkait skandal Freeport. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegiat antikorupsi tidak sepakat mengenai pembentukan Pansus Freeport yang menunda proses persidangan kasus Ketua DPR Setya Novanto.

Karena menurut perwakilannya Peneliti Hukum dan kebijakan Transparency International Indonesia (TII), Reza Syahwawi, selama ini, pembentukan Pansus-pansus di DPR lebih digunakan untuk bargaining politik.

Tapi, tegas dia, Pansus bukan untuk menyelesaikan persoalan.

"Kalau belajar dari pembentukan pansus-pansus di DPR, itu lebih digunakan untuk bargaining politik, bukan untuk menyelesaikan persoalan," tegas Reza kepada Tribun, Senin (30/11/2015).

Selain itu, dia menilai, jika tetap dibentuk Pansus Freeport, maka proses etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tetap bisa berjalan tanpa harus bergantung dgn hasil pansus.

Sebab proses di pansus bukanlah bagian dari proses persidangan etik di MKD.

"MKD itu memiliki proses beracara tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan pansus," katanya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Anggota Mahkamah Kehormatan ‎Dewan (MKD) asal Golkar Ridwan Bae mendorong terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) Freeport.

Ia meminta proses kasus Ketua DPR Setya Novanto di MKD ditunda dahulu sambil menunggu Pansus selesai bertugas.

"Sebaiknya kita membentuk Pansus Freeport. Itu akan jauh lebih membuka semua. Siapa yang salah, 120 menit (pembicaraan) terbuka secara menyeluruh. Terus kalau ada pejabat-pejabat mana, kelihatan semua. Itu baru rakyat terpuaskan," kata Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11/2015).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas