Rizal Ramli Sebut Freeport Temukan Nuklir di Papua
Padahal syarat tersebut harus dipenuhi jika Freeport ingin melakukan ekspor hasil tambang
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga saat ini belum selesai membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk bahan tambang mineral.
Padahal syarat tersebut harus dipenuhi jika Freeport ingin melakukan ekspor hasil tambang.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menduga Freeport sudah menemukan uranium, bahan baku untuk pembuatan nuklir di tambangnya, Papua.
Hal itu menurut Rizal jadi alasan mengapa Freeport lama membangun smelter.
"Karena Freeport itu takut ketahuan bahwa selain emas dan copper (tembaga) ada juga rare material. Mungkin ada juga uranium," ujar Rizal di Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Rizal memaparkan waktu pembangunan smelter Freeport sudah terlalu lama. Padahal UU Minerba yang mengatur hal tersebut sudah dikeluarkan sejak 2009.
"Selama ini Freeport menolak melakukan itu (bangun smelter). Walaupun UU ada sejak 2009," ujar Rizal.
Sebelumnya diketahui PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah sepakat bangun smelter di lahan milik Petrokimia, Gresik. Progres pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian sudah sampai 15 persen.