Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Penanganan ISIS Jelang Putusan MKD
Rapat terbatas digelar jelang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terhadap ketua DPR Setya Novanto
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas mengenai penanganan radikalisme ISIS, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Rapat terbatas digelar jelang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terhadap ketua DPR Setya Novanto.
Dalam pengantarnya, Jokowi mengatakan selalu masalah yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, ISIS itu selalu menjadi sebuah topik pembicaraan utama dalam pertemuan internasional.
"Dalam forum-forum internasional, baik G-20, ASEAN Summit, APEC juga di forum COP21, forum-forum internasional juga selalu itu menjadi sebuah bahasan utama," ujarnya.
Banyak hal yang disampaikan dalam forum tersebut, kata Jokowi.
Tapi, yang saya hampir selalu di sampaikan pendekatannya adalah pendekatan keamanan dan pendekatan penegakan hukum.
"Padahal ada hal yang lain yang bisa kita lakukan. Tidak hanya hard approach tapi juga soft approach yang bisa kita kerjakan," ujar Presiden.
Baik yang berupa pendekatan agama maupun pendekatan budaya.
"Ini perlu kita lakukan dengan konsisten, tegas dan berkesinambungan. Sehingga apa yang menjadi ancaman, penanganannya betul-betul bisa kita kerjakan dengan baik," cetusnya.
Karena itu, Jokowi berharap agar suasana yang kondusif pada saat ini terus terjaga dengan baik.
"Sekali lagi kita ingin negara terus dan harus hadir untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara," tegasnya.
Karena itu pula, koloni ingin agar pengawasan, pengamanan terhadap ruang publik, tempat publik, tempat ibadah, bandar udara, pelabuhan, stasiun, terminal bus dan yang lainnya harus ditingkatkan.